Presiden Iran Meninggal

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal Setelah Helikopter Jatuh, Terungkap Hasil Penyelidikan Awal

Peristiwa jatuhnya helikopter inimewasakan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.

|
Editor: Ponge Aldi
AFP
Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal setelah Helikopter yang dia tumpangi jatuh di tengah kabut tebal di daerah pegunungan terpencil di Iran utara, pada Minggu (19/5/2024) pagi  

Cara kerja internal agama dan politik dalam negeri Iran sengaja dibuat misterius, dan keputusan pada akhirnya akan diambil oleh dewan ulama senior yang dikenal sebagai Majelis Ahli.

Meskipun Khamenei, yang juga seorang ulama, dianggap sebagai favorit para ulama, majelis belum dapat memutuskan untuk memilih salah satu dari mereka atau memiliki lebih banyak kepemimpinan kolektif.

Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Iran pada Senin (20/5/2024) mengumumkan, akan mengadakan Pilpres Iran pada 28 Juni, setelah Presiden Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter.

"Kalender pemilu telah disetujui dalam pertemuan para kepala kehakiman, pemerintah, dan parlemen," lapor televisi pemerintah Iran, IBIR.

Dijelaskan lebih lanjut, menurut kesepakatan awal Dewan Wali Iran, pemilihan presiden ke-14 diputuskan akan diadakan pada 28 Juni 2024.

Untuk sementara, posisi presiden Iran akan diisi oleh Mohammad Mokhber (68), yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Pertama Iran.

Berdasarkan pasal 131 Konstitusi Republik Islam Iran, apabila Presiden meninggal dunia saat menjabat, maka dengan konfirmasi dari Pemimpin Tertinggi Iran, Wakil Presiden Pertama akan mengambil alih tugasnya.

Sebagai presiden sementara Iran, Mokhber adalah bagian dari dewan tiga orang.

Bersama dengan ketua parlemen dan kepala kehakiman, ia kemudian akan menyelenggarakan pemilihan presiden baru dalam waktu 50 hari setelah kematian presiden.

Seperti halnya Raisi, Mokhber dipandang dekat dengan Pemimpin Tertinggi Ayatullah Sayyid Ali Khamenei.

Politikus kelahiran 1 September 1955 itu menjadi Wakil Presiden Iran Pertama pada 2021 ketika Raisi terpilih sebagai presiden.

Bersama Raisi, Mokhber memiliki kewenangan dalam memberikan keputisan akhir dalam semua masalah negara.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, berdasarkan keterangan dari beberapa sumber, Mokhber adalah bagian dari tim pejabat Iran yang mengunjungi Moskwa, Rusia, pada Oktober lalu dan setuju untuk memasok rudal permukaan-ke-permukaan dan lebih banyak drone ke militer Rusia.

Tim tersebut juga termasuk dua pejabat senior dari Garda Revolusi Iran dan seorang pejabat dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.

Mokhber sempat menjabat sebagai kepala Setad, sebuah dana investasi yang terkait dengan Pemimpin Tertinggi Iran. (*/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved