Presiden Iran Meninggal
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal Setelah Helikopter Jatuh, Terungkap Hasil Penyelidikan Awal
Peristiwa jatuhnya helikopter inimewasakan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.
Cara kerja internal agama dan politik dalam negeri Iran sengaja dibuat misterius, dan keputusan pada akhirnya akan diambil oleh dewan ulama senior yang dikenal sebagai Majelis Ahli.
Meskipun Khamenei, yang juga seorang ulama, dianggap sebagai favorit para ulama, majelis belum dapat memutuskan untuk memilih salah satu dari mereka atau memiliki lebih banyak kepemimpinan kolektif.
Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni
Iran pada Senin (20/5/2024) mengumumkan, akan mengadakan Pilpres Iran pada 28 Juni, setelah Presiden Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter.
"Kalender pemilu telah disetujui dalam pertemuan para kepala kehakiman, pemerintah, dan parlemen," lapor televisi pemerintah Iran, IBIR.
Dijelaskan lebih lanjut, menurut kesepakatan awal Dewan Wali Iran, pemilihan presiden ke-14 diputuskan akan diadakan pada 28 Juni 2024.
Untuk sementara, posisi presiden Iran akan diisi oleh Mohammad Mokhber (68), yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Pertama Iran.
Berdasarkan pasal 131 Konstitusi Republik Islam Iran, apabila Presiden meninggal dunia saat menjabat, maka dengan konfirmasi dari Pemimpin Tertinggi Iran, Wakil Presiden Pertama akan mengambil alih tugasnya.
Sebagai presiden sementara Iran, Mokhber adalah bagian dari dewan tiga orang.
Bersama dengan ketua parlemen dan kepala kehakiman, ia kemudian akan menyelenggarakan pemilihan presiden baru dalam waktu 50 hari setelah kematian presiden.
Seperti halnya Raisi, Mokhber dipandang dekat dengan Pemimpin Tertinggi Ayatullah Sayyid Ali Khamenei.
Politikus kelahiran 1 September 1955 itu menjadi Wakil Presiden Iran Pertama pada 2021 ketika Raisi terpilih sebagai presiden.
Bersama Raisi, Mokhber memiliki kewenangan dalam memberikan keputisan akhir dalam semua masalah negara.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, berdasarkan keterangan dari beberapa sumber, Mokhber adalah bagian dari tim pejabat Iran yang mengunjungi Moskwa, Rusia, pada Oktober lalu dan setuju untuk memasok rudal permukaan-ke-permukaan dan lebih banyak drone ke militer Rusia.
Tim tersebut juga termasuk dua pejabat senior dari Garda Revolusi Iran dan seorang pejabat dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.
Mokhber sempat menjabat sebagai kepala Setad, sebuah dana investasi yang terkait dengan Pemimpin Tertinggi Iran. (*/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder
| GORONTALO TERPOPULER: Wanita Dipaksa Pacar Layani Nafsu Teman-temannya hingga Jadwal Mati Lampu |
|
|---|
| VIDEO Siswa di Gorontalo Sembrangi Sungai Demi Bisa ke Sekolah |
|
|---|
| Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Tutup Usia, Salat Jenazah Digelar Sore Ini |
|
|---|
| Ramalan Zodiak Scorpio, Sagitarius, Capricorn Besok 9 November 2025: Cinta, Karier, Keuangan |
|
|---|
| UNG Sukses Awasi Tes Kemampuan Akademik Siswa SMA, Jalannya Ujian Lancar dan Tertib |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Presiden-Iran-Ebrahim-Raisi-meninggal-setelah-Helikopter-jjjjj.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.