Banjir Bandang Sumbar
Daftar Nama 10 Korban Hilang Akibat Banjir Bandang di Sumbar, Anjing Pelacak Dikerahkan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat merilis daftar nama korban hilang akibat banjir bandang.
Kemudian, mesin cuci jet cleaner tekanan 200 baru bahan bakar bensin sebanyak dua unit, tenda posko 4x6 meter bahan D300 sebanyak dua unit, kabel roll 25 meter visicom stop kontak empat buah, lampu sorot LED 500 watt plus tripod sebanyak lima unit.
Selain itu, juga dibutuhkan biaya operasional mesin dengan rincian yaitu satu hari membutuhkan 45 liter pertamax/pertalite per mesin, dan untuk 3 mesin (genset, pompa air, dan mesin cuci jet cleaner).
Sebelumnya ia bersama tim dokter dari Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Unand, tim perawat dari Fakultas Keperawatan, tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Unand dan Fakultas Farmasi, serta tim Fakultas Teknik telah turun ke lokasi bencana pada 17-18 Mei 2024
Tim bidang kesehatan melakukan pelayanan kesehatan dengan mobil klinik, serta membantu psikososial untuk mengurangi dampak psikologis korban.
Tim teknis dari Fakultas Teknik bersama Komunitas Siaga Bencana mahasiswa Unand melakukan pembersihan fasilitas umum masjid dan pembenahan sarana umum dan MKCK hingga mempelajari kemungkinan pengadaan air bersih.
Disamping itu, keseluruhan tim Unand akan memberikan sembako, obat-obatan, peralatan yang dibutuhkan masyarakat selama dalam pengungsian, hingga melakukan penggalangan donasi dari dewan profesor, dosen, dan tendik.
"Tim tanggap bencana Unand sendiri mengunjungi beberapa titik selama dua hari, yaitu Lasi, Pandai Sikek, dan Bukik Batabuah. Tim ini bekerja tanpa lelah untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan dapat mengurangi beban masyarakat yang terdampak bencana dan membantu pemulihan daerah tersebut," tambahnya.
Prof Werry menambahkan dengan adanya upaya ini, diharapkan masyarakat dapat segera bangkit dari keterpurukan akibat bencana alam yang terjadi.
"Masyarakat luas juga diajak untuk turut serta membantu melalui donasi atau bentuk bantuan lainnya yang dapat meringankan beban korban bencana," katanya.
Prof Werry Darta Taifur menekankan pentingnya solidaritas dan kerja sama semua pihak dalam menghadapi situasi darurat ini, sehingga proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan efisien. (*)
Artikel ini dioptimasi dari TribunPadang.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.