Banjir Bandang Sumbar

Daftar Nama 10 Korban Hilang Akibat Banjir Bandang di Sumbar, Anjing Pelacak Dikerahkan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat merilis daftar nama korban hilang akibat banjir bandang.

Editor: Fadri Kidjab
TribunPadang.com/Arif RK
Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) pasca banjir bandang yang menerjang, Senin (20/5/2024). 

Sementara itu Kepala Basarnas Marsdya TNI Kusworo mengaku sudah mengerahkan anjing pelacak untuk memaksimalkan pencarian 10 korban hilang di Tanah Datar.

Kusworo menyebut, saat ini pihaknya sudah berusaha seoptimal mungkin untuk menemukan korban yang masih hilang.

"Dalam pencarian kita sudah ada anjing pelacak serta melakukan penyisiran di sepanjang bantaran sungai," ujar Kusworo saat mengunjungi posko utama Tanah Datar, Senin (20/5/2024).

Ia menilai pencarian korban di Tanah Datar memang harus dilakukan secara spesifik mengingat adanya korban yang ditemui di jarak 90 kilometer.

Jarak yang cukup jauh itu, menurut Kusworo jadi petunjuk untuk terus melakukan penyisiran dari petunjuk penemuan korban sebelumnya.

Kendati demikian, Kusworo menilai SAR dan tim SAR gabungan mengalami sedikit kendala dalam pencarian karena kondisi cuaca hujan.

"Curah hujan yang cukup tinggi menjadi kendala dan ancaman tim di lapangan. Jadi memang sangat perlu berhati-hati dan mengutarakan keselamatan diri," terangnya.

Kusworo mengaku seluruh kemampuan terbaik dari SAR sudah dikerahkan selama pencarian berlangsung.

Setiap hari pihaknya juga melakukan perencanaan dan evaluasi setiap akan dan setelah melakukan pencarian.

Korban Banjir Bandang Sumbar Butuh Alat Pembersih dan Penyedot Air

Warga Talawi Sawahlunto, menyalurkan bantuan langsung ke warga terdampak banjir lahar dingin di Parambahan, limo kaum tanah datar, Minggu (19/5/2024).
Warga Talawi Sawahlunto, menyalurkan bantuan langsung ke warga terdampak banjir lahar dingin di Parambahan, limo kaum tanah datar, Minggu (19/5/2024). (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Tim Tanggap Bencana Universitas Andalas (Unand) menilai korban banjir bandang dan banjir lahar dingin gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) membutuhkan alat pembersih dan penyedot air.

Peralatan tanggap darurat tersebut dibutuhkan guna membersihkan material-materil banjir bandang di rumah-rumah dan lingkungan masyarakat yang terdampak.

Hal ini diungkapkan Prof Werry Darta Taifur, Wakil Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unand, Senin (20/5/2024) di Padang.

"Bencana banjir bandang lahar dingin berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat. Selain kerugian nyawa dan materi, putusnya ruas jalan nasional yang menjadi akses utama masyarakat dari arah Kota Padang menuju Kota Padang Panjang-Bukittinggi juga secara langsung mempengaruhi ekonomi masyarakat sekitar," katanya.

Ia menambahkan beberapa peralatan tanggap darurat yang diperlukan untuk membantu masyarakat korban bencana di antaranya genset bensin 5500 watt sebanyak dua unit, mesin pompa air tiga inci (bensin) sebanyak satu buah.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved