Helikopter Presiden Iran Jatuh

Cek Fakta: Intelijen Iran Menggerebek Kedutaan India di Teheran usai Kematian Presiden Ebrahim Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi dinyatakan tewas dalam kecelakaan helikopter.

Editor: Fadri Kidjab
AFP
Presiden Iran Ebrahim Raisi (tengah) mengunjungi pangkalan angkatan laut Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) di Bandar Abbas, Iran selatan. (AFP). Berikut 7 fakta soal insiden jatuhnya helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi 

TRIBUNGORONTALO.COM – Presiden Iran Ebrahim Raisi dinyatakan tewas dalam kecelakaan helikopter.

Tim penyelamat berhasil menemukan puing-puing helikopter yang jatuh di provinsi Azerbaijan Timur Iran.

Namun harapan memudar bahwa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan menteri luar negerinya  selamat dari kecelakaan helikopter itu.

"Helikopter Presiden Raisi terbakar habis dalam kecelakaan itu. Sayangnya, semua penumpang dikhawatirkan tewas," kata pejabat itu kepada Reuters.

Insiden ini memicu spekulasi liar di media sosial.

Tak sedikit mencurigai keterlibatan warga India yang bertindak atas nama Israel telah mencelakai pesawat yang akan ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Salah satu akun X @Navcom.24 melaporkan bahwa intelijen dan pasukan khusus Iran telah menggerebek kedutaan India di Teheran. Setelah Iran mendapat informasi bahwa India mungkin bertindak atas nama Israel untuk membunuh Presiden Iran Ebrahim Raisi.

“Laporan berita yang berdatangan menyatakan bahwa intelijen dan pasukan khusus Iran telah menggerebek kedutaan India di Teheran. setelah seseorang yang tak diketahui namanya bertindak atas nama Israel untuk membunuh Presiden Iran, ujar @NavCom24.

Cuitan itu menjadi ramai di linimasa X hingga tembus 821,4 rb tayangan, pemerintah India maupun Iran hingga kini masih enggan buka suara terkait munculnya isu ini.

Lantas, benarkah isu tersebut?

Segera setelah cuitan @Navcom.24 ramai, Pusat Deteksi Propaganda dan Berita Palsu @dintentdata membeberkan fakta bahwa akun Pakistan yang didanai ISPR telah menyebarkan berita hoax.

Mereka membuat berita itu dan mengklaim bahwa intelijen Iran sedang memburu warga negara India yang jadi dalang kecelakaan presiden Raisi.

Dalam cuitannya @dintentdata menjelaskan, isu penggerebekan kedubes India di Teheran adalah berita palsu dan tidak berdasar. 

Tidak ada laporan seperti itu yang terungkap. 

Mereka menilai berita palsu ini disebarluaskan sebagai sebuah propaganda dengan menargetkan India.

“Pakistan menyebarkan cerita yang mereka ciptakan sendiri tentang hilangnya helikopter presiden Iran untuk mengarahkan narasi mereka terhadap India dan menyembunyikan kerusuhan yang sedang berlangsung di Kashmir dan Balochistan yang Diduduki Pakistan,” jelas cuplikan cuitan @dintentdata.

Hingga saat ini pemerintah India belum memberikan pernyataan apapun terkait isu miring tersebut, sementara pemerintah Iran menjelaskan kecelakaan ini terjadi akibat cuaca buruk yang menyebabkan pesawat hilang kendali dan menabrak puncak gunung.

Helikopter Presiden Raisi Terbakar

Presiden Iran Ebrahim Raisi (kiri) dan Menteri Luar Negeri iran Hossein Amir-Abdollahian (kanan) sebelum tewas dalam kecelakaan helikopter di hutan Dizmar antara Kota Varzaqan dan Jolfa di Provinsi Azerbaijan Timur, dekat perbatasan Iran dengan Azerbaijan, Minggu (19/5/2024).(IRINN via THE GUARDIAN)
Presiden Iran Ebrahim Raisi (kiri) dan Menteri Luar Negeri iran Hossein Amir-Abdollahian (kanan) sebelum tewas dalam kecelakaan helikopter di hutan Dizmar antara Kota Varzaqan dan Jolfa di Provinsi Azerbaijan Timur, dekat perbatasan Iran dengan Azerbaijan, Minggu (19/5/2024).(IRINN via THE GUARDIAN) (IRINN via THE GUARDIAN)

Kecelakaan heli yang ditumpangi Raisi dan pejabat Iran terjadi di wilayah pegunungan di timur laut Iran, tak jauh dari perbatasan Iran-Azerbaijan.

Presiden Raisi menumpangi helikopter tersebut untuk meresmikan sebuah proyek bendungan Minggu waktu setempat. Bendungan Qiz-Qalasi merupakan proyek bersama dengan pemerintah Azerbaijan.

Namun ketika heli yang ditumpangi rombongan Raisi hendak kembali ke ibu kota, helikopter tersebut mendadak hilang kontak.

Setelah melakukan pencarian intensif, drone milik UAV Akinci Turki dilaporkan menemukan sebuah "titik panas" yang diyakini sebagai puing-puing helikopter.

Tak lama tim penyelamat Iran berhasil menemukan helikopter tersebut, Jurnalis Al Jazeera yang berbasis di Teheran, Resul Serdar, mengungkapkan bahwa kondisi helikopter terbakar habis tanpa sisa.

Dengan kondisi tersebut kemungkinan para penumpang selamat sangat kecil, Selain Raisi, helikopter Bell 212 buatan AS itu juga mengangkut pejabat penting Iran diantaranya Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian.

Kemudian Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, imam shalat Jumat Tabriz Imam Mohammad Ali Alehashem, seorang pilot, kopilot, kepala kru, kepala keamanan, dan pengawal lainnya.

"Presiden Raisi, menteri luar negeri dan seluruh penumpang helikopter tewas dalam kecelakaan itu," kata seorang pejabat senior Iran kepada Reuters, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut.

Israel bantah terlibat

Kabar adanya negosiasi tidak langsung Iran-AS itu muncul satu hari sebelum kematian Presiden Ebrahim Raisi pada Minggu (19/5/2024).

Pemerintah Israel memantau dengan cermat laporan  mengenai kecelakaan helikopter yang mengangkut Presiden  Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, Minggu (19/5/2024).

Media Israel Ynetnews, menulis pejabat Israel menahan diri untuk mengomentari insiden tersebut.

Presiden Iran Ebrahim Raisi sebelum tewas dalam kecelakaan helikopter di hutan Dizmar antara Kota Varzaqan dan Jolfa di Provinsi Azerbaijan Timur, dekat perbatasan Iran dengan Azerbaijan, Minggu (19/5/2024).
Presiden Iran Ebrahim Raisi sebelum tewas dalam kecelakaan helikopter di hutan Dizmar antara Kota Varzaqan dan Jolfa di Provinsi Azerbaijan Timur, dekat perbatasan Iran dengan Azerbaijan, Minggu (19/5/2024). (IRINN via AFP)

Namun sumber tidak resmi telah mengklarifikasi bahwa Israel tidak terkait atau terlibat dalam kecelakaan helikopter tersebut.

Pejabat senior Israel mengatakan kematian Raisi dan Amir-Abdollahian diperkirakan tidak akan berdampak pada Israel atau kebijakannya terhadap Republik Islam.

Satu-satunya konsekuensi yang ditunggu Israel adalah siapa presiden yang akan menggantikan Raisi.

Media itu menulis salah satu kemungkinan yang bisa menggantikan Raisi adalah kembalinya Mahmoud Ahmadinejad, yang menjabat sebagai presiden keenam Iran dari tahun 2005 hingga 2013 dan dianggap sebagai musuh bebuyutan Israel.

Para pejabat senior menambahkan bahwa selain perubahan di Iran, tidak akan ada dampak terhadap Israel karena keputusan mengenai Israel dibuat oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Dialah yang mengambil keputusan penting mengenai program nuklir Iran.

Para pejabat Israel mengantisipasi pihak Iran akan mencoba menyebarkan teori konspirasi tentang keterlibatan Israel dalam kecelakaan itu.

Menurut Ynetnews, Cyber ​​​​Army of the Revolutionary Guards yang merupakan sebuah situs web yang berafiliasi dengan cabang angkatan bersenjata Iran, menulis jatuhnya helikopter yang membawa pejabat pemerintah membuat kemungkinan pembunuhan dan sabotase menjadi kuat.

Apalagi dari hanya helikopter yang ditumpang Presiden Raisi yang kecelakaan.

Sementara dua helikopter yang menyertainya dinyatakan selamat sampai ke tujuan.

Baca juga: Amerika Serikat Dituduh Dalang Kecelakaan Helikopter hingga Presiden Iran Tewas

Pernyataan Jenderal Israel

Tuduhan bahwa Israel berada di belakang jatunya helikopter Presiden Iran mengemuka karena hubungan kedua negara belakangan ini semakin memanas.

Hal itu karena Iran belum lama ini menyerang Israel yang tak lama kemudian dibalas Israel.

Terkait itu, Mantan Penasihat Keamanan Nasional Israel Mayjen Yaakov Amidror seperti dikutip dari Jerusalem Post mengatakan kecelakaan helikopter besar kemungkinan karena masalah teknis dan cuaca buruk.

Dia mengatakan tak ada alasan kekuatan asing dalam kecelakaan itu.

Menurutnya helikopter tersebut terbang di daerah yang sangat berkabut di perbatasan Iran dengan Azerbaijan.

"Maksud saya tempat itu adalah daerah yang sangat bergunung-gunung dan berkabut. Dan armada helikopter Iran sudah sangat tua,” kata Javedanfar.

Amidror mengabaikan kemungkinan bahwa Israel berada di balik kecelakaan itu.

“Itu sama saja buang-buang energi (mengatakan hal itu)," ujarnya.

“Jika Anda ingin melakukan sesuatu yang akan mempunyai pengaruh baik secara domestik maupun [eksternal]  maka seseorang tidak akan menargetkan presiden," ujarnya.

AS Rapat Darurat

Berita tentang jatuhnya helikopter tersebut sampai ke Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan yang saat ini berada di Israel.

Presiden AS Joe Biden dilaporkan mempersingkat liburannya karena laporan yang muncul dari Iran.

Dia terus mengikuti perkembangan ini seperti halnya para pejabat AS lainnya.

Masih belum ada reaksi dari AS terhadap jatuhnya helikopter itu.

Mereka sangat ingin menahan diri dalam berspekulasi mengenai nasib Presiden Raisi. (*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved