Helikopter Presiden Iran Jatuh

Amerika Serikat Dituduh Dalang Kecelakaan Helikopter hingga Presiden Iran Tewas

Amerika Serikat dituduh dalang kecelakaan helikopter yang menyebabkan Presiden Iran tewas.

Editor: Fadri Kidjab
AFP/X @HolyPalestine
Helikopter Bell 212 yang ditumpangi Presiden Iran, Ebrahim Raisi, jatuh di Tavil, Azerbaijan Timur, Minggu (19/5/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM – Amerika Serikat dituduh dalang kecelakaan helikopter yang menyebabkan Presiden Iran tewas.

Pernyataan itu dilontarkan oleh eks Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif.

Dalam wawancara telepon dengan TV pemerintah Iran pada Senin (20/5/2024), Zarif menuduh AS berkontribusi terhadap tragedi tersebut karena memberikan sanksi atas penjualan peralatan penerbangan ke Iran.

“Salah satu penyebab peristiwa tragis ini adalah Amerika Serikat yang memberikan sanksi penjualan industri penerbangan ke Iran,” kata Zarif.

Dia lebih lanjut menyatakan, sanksi tersebut menghalangi Iran untuk memelihara fasilitas penerbangan secara baik.

Zarif menambahkan, kecelakaan itu akan "dicatat dalam daftar hitam kejahatan Amerika terhadap bangsa Iran."

Kronologi Kejadian

Presiden Iran Ebrahim Raisi awalnya dikabarkan baru saja melakukan perjalanan menuju provinsi Azerbaijan timur.

Ia meresmikan sebuah bendungan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.

Laporan berikutnya menyebutkan pada saat rombongan pulang, Presiden Iran kecelakaan dan terjadi pendaratan darurat di sebuah kota dekat perbatasan Azerbaijan.

Versi lain menyatakan lokasinya berada di sebelah timur desa Uzi.

Kronologi jatuhnya helikopter Presiden Iran masih simpang siur.

Ada yang menyatakan helikopter jatuh atau melakukan pendaratan darurat hingga mengalami insiden.

"Presiden dan rombongan sedang dalam perjalanan pulang dengan beberapa helikopter dan salah satu helikopter terpaksa melakukan pendaratan darurat karena cuaca buruk dan kabut," ucap Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi dalam siaran televisi pemerintah.

"Berbagai tim penyelamat sedang dalam perjalanan menuju wilayah tersebut, namun karena cuaca buruk dan kabut, mungkin perlu waktu bagi mereka untuk mencapai helikopter," tambahnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved