Bandara Panua Gorontalo

Dari Balik Pagar, Warga Pohuwato Antusias Lihat Pesawat Landing di Bandara Panua Gorontalo

Setelah diresmikan Presiden Jokowi, Bandara Panua menjadi pusat perhatian bagi sejumlah warga Desa Imbodu, Kecamatan Randangan

|
Penulis: Rahman Halid | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Rahman
Warga Desa Imbodu ramai mengamati pesawat landing di Bandara Panua 

Walaupun begitu, jelas Mirna, dirinya bersama warga lain bisa masuk ke dalam bandara  selepas peresmian yang dilakukan oleh Joko Widodo.

"Kami bisa masuk tapi nanti Jokowi sudah melanjutkan kunjungannya di Kabupaten Boalemo dan acara peresmian telah selesai, kami cukup kecewa," tutupnya.

Baca juga: Pengamat Gorontalo: Dissenting Opinion dalam Sidang Putusan MK Bagian Kemajuan Hukum Indonesia

Habiskan Anggaran Rp 437 Miliar

Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua di Kabupaten Pohuwato, Senin (22/4/2024).
Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua di Kabupaten Pohuwato, Senin (22/4/2024). (TribunGorontalo.com/Nawir)

Menteri Perhubungan Republik Indonesa, Budi Karya Sumadi mengungkapkan Bandara Panua Pohuwato merupakan bandara ke-25 dari 27 bandara yang telah dibangun sesuai arahan Presiden untuk membangun bandara di seluruh pelosok tanah air.

"Bandara Panua Pohuwato adalah yang ke 25 dari total 27 bandara yang telah dibangun, dan saat ini telah beroperasi sebagaimana biasanya," tandasnya.

Selain itu, jelas budi juga, landasan pacu dan segala jenis yang terdapat di Bandara Panua Pohuwato telah diukur sedemikan rupa.

"Bandara ini memiliki fasilitas yang memadai, seperti landasan pacu sepanjang 1.200 meter x 30 meter, taxiway sepanjang 15 meter x 170 meter, apron sepanjang 110 meter x 70 meter, serta gedung terminal seluas 990 meter persegi," tandasnya.

Kata Budi, dengan fasilitas yang dimilikinya, Bandara Panua Pohuwato dapat didarati pesawat ATR 72-600.

Selain itu, konsep desain terminal Bandara Panua Pohuwato diambil dari bentuk empat rumah adat di Provinsi Gorontalo, yaitu Rumah Adat Dulohupa, Rumah Adat Bantayo Poboide, Rumah Adat Gobel, serta Rumah Adat Ma’lihe atau Potiwaluya.

"Kita ambil ikon daerah, sehingga Gedung Bandara Panua bentuknya tidak jauh dari Rumah adat Gorontalo," imbuhnya.

Sementara itu soal anggaran, negara menghabiskan dana sebanyak Rp 437 miliar untuk pembangunan bandara panua Pohuwato.

 

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Ikuti saluran Tribun Gorontalo di WhatsApp: Klik DISINI

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved