Berita Boalemo

5 Hari Tidak Diangkut, Sampah Menumpuk di Pasar Tradisional Tilamuta Boalemo Gorontalo

Sampah menumpuk di Jalan Trans Sulawesi depan Pasar Tradisional Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Kamis 18 April 2024.

|
Penulis: Nawir Islim | Editor: Ponge Aldi
TRIBUNGORONTALO/NAWIRISLIM
Sampah di depan pasar tradisional Tilamuta, Boalemo, Gorontalo 

TRIBUNGORONTALO.COM, Boalemo -- Sampah menumpuk di Jalan Trans Sulawesi depan Pasar Tradisional Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Kamis 18 April 2024.

Sampah tersebut sudah menumpuk selama 5 hari terakhir tapi belum diangkut. 

Amatan TribunGorontalo.com, sampah tersebut didominasi sampah plastik yang dibungkus dengan karung dan sampah rumah tangga lainnya

Musdi Lamiun, pengojek becak motor mengaku sangat terganggu dengan bau busuk dari sampah tersebut. 

"Saya mau memarkirkan bentor di sini, tapi karena sampah itu sangat busuk jadi harus cari tempat parkir yang jauh," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com.

Kata Musdi, sangat sulit untuk mendapatkan penumpanga karena harus memarkirkan bentor di tempat yang jauh dari pasar

"Di seberang jalan sudah dipenuhi oleh bentor lain, jadi satu-satunya tempat yang dekat dengan pasar  harus antre dengan bentor lain, ya di dekat sampah ini," tambahnya.

Laila Halim warga lainnya mengungkapkan sampat tersebut sudah ada sejak beberapa hari lalu, 

"Kalau tidak salah, hari minggu kemarin sampah itu masih tetap sama kayaknya, pasar juga kan hari minggu jadi sampai sekarang saya lihat masih sama," ungkapnya.

Laila menambahkan, bahwa ia juga cukup risih dengan sampah tersebut.

"Siapa yang tidak risih, baunya itu sangat menyengat, bayangin aja ada sampah di jalanan dan kalau lewat baunya sampai beberapa meter, tentu sangat mengganggu," tambahnya.

Kepala Bidang Persampahan Kantor Dinas Lingkungan Hidup Noer Abdulah menjelaskan keterlambatan sampah diangkut karena kurangnya mobil pengangkut sampah,

"Sampah ini sudah menjadi masalah setiap harinya, pun juga armada pengangkut sampah yang hanya satu, ini sangat berdampak bagi ketepatan dan kecepatan dalam pengangkutan sampah," ungkapnya.

Noer menambahkan, sampah di Kecamatan Tilamuta meningkat drastis pasca lebaran Idul Fitri serta ketupat.

"Pasca lebaran Idul Fitri dan ketupat, sampah meningkat drastis, jadi banyak sampah yang tidak terangkut oleh truk pengangkut sampah, karena lagi-lagi truk-nya hanya satu dan tempat pembuangan sampah yang sangat jauh," tambahnya.

Noer memohon maaf karena masyarakat sabar menunggu untuk pembersihan sampah.

"Saya meminta maaf dan mengimbau agar masyarakat sabar menunggu akan pembersihan sampah di sejumlah titik di Kecamatan Tilamuta," tutupnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved