Penambang Tewas di Pohuwato

BREAKING NEWS Warga Bendungan Boalemo Tewas di Tambang Ilegal Dengilo Pohuwato

Penambang asal Desa Bendungan, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Gorontalo meninggal pada Kamis (11/04/2023) malam

|
Penulis: Rahman Halid | Editor: Ponge Aldi
TRIBUNGORONTALO/RAHMAN HALID
Warga Bendungan Boalemo Tewas di Lokasi Tambang Ilegal Dengilo Pohuwato, Provinsi Gorontalo 

TRIBUNGORONTALO.COM, POHUWATO- Seorang penambang dikabarkan meninggal dunia setelah tertimbun material tambang di Desa Karya Baru, Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.

Penambang asal Desa Bendungan, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Gorontalo meninggal pada Kamis (11/04/2023) malam.

Teman-teman korban berusaha menolong korban tapi longsor terus terjadi.

Akibatnya  korban yang berada dalam lubang tambang tak tertolong. 

Tiga teman korban berhasil menyelamatkan diri.

Saat ini jenazah korban sudah disemayamkan di rumah duka dan akan dikuburkan pada Jumat hari ini

Suprianto Mohamad alias Oyi warga Desa Bendungan, Boalemo yang meninggal di lokasi tambang ilegal Pohuwato, Gorontalo
Suprianto Mohamad alias Oyi warga Desa Bendungan, Boalemo yang meninggal di lokasi tambang ilegal Pohuwato, Gorontalo (TRIBUNGORONTALO/RAHMAN HALID)

Identitas Penambang

Identitas penambang yang tewas tertimbun material tambang di Desa Karya Baru, Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo pada Kamis (11/04/2023) malam

Korban bernama Suprianto Mohamad alias Oyi warga Desa Bendungan, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Gorontalo

Arpan Lamali, tetangga korban, menjelaskan ketika  tiba di lokasi tambang ilegal milik Midun Latif, Oyi sudah tertimbun longsor.

Teman-teman korban berusaha keras menggali tanah untuk menyelamatkannya, tetapi tak bisa menolong nyawa korban,

"Pada saat saya tiba, ada enam orang kabilasa yang sebelumnya membantu, dan terjadi sekitar 4 kali longsor susulan. Saya pun berusaha membantu tetapi longsor terus terjadi," ujarnya kepada tribingorontalo.com, Jumat (12/04/2024).

Arpan mengatakan longsor kembali terjadi pada 19.30 Wita, dan menimpa Oyi yang masih berada di dalam lubang tambang.

Sehingga Oyi semakin tertimbun dan susah untuk dilakukan evakuasi bersama teman-teman kabilasa yang saat itu di lokasi berjumlah enam orang.

"Empat kali terjadi longsor, Oyi semakin tertimbun dan kami tidak bisa melakukan evakuasi lagi," paparnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved