Tumbilotohe Gorontalo

Persiapan Malam Pasang Lampu di Bolango Riverside, Ada Terowongan Cahaya Tumbilotohe Menanti

Terpantau, beberapa lampu tamler dipasang membentuk terowongan cahaya di pintu masuk taman. Lampu-lampu lain dibentuk menyerupai kubah,

|
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Suasana di Bolango Riverside untuk perayaan Tumbilotohe Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Taman Bolango Riverside di Kota Gorontalo bersiap menyambut malam pasang lampu Tumbilotohe.

Sejak siang tadi, Sabtu (06/4/2024), panitia penyelenggara sibuk mempersiapkan dekorasi lampu yang akan menghiasi area taman.

Terpantau, beberapa lampu tamler dipasang membentuk terowongan cahaya di pintu masuk taman.

Lampu-lampu lain dibentuk menyerupai kubah, menambah semarak suasana malam.

Baca juga: Alikusu Tumbilotohe Didirikan di Rujab Gubernur, Tanda Perayaan Segera Dimulai

Area parkir pun telah disterilkan untuk menampung pengunjung yang diperkirakan akan membludak.

Baliho ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H juga telah dipasang di berbagai sudut taman.

Lebih dari 200 lampu tamler dan lampu LED sepanjang 30 meter telah dipasang.

Bolango Riverside: Destinasi Favorit Tumbilotohe

Taman Bolango Riverside merupakan salah satu destinasi favorit untuk menikmati tradisi Tumbilotohe di Gorontalo.

Taman ini memiliki panorama indah dengan pemandangan Sungai Bone Bolango.

Baca juga: Soal Kasus Korupsi Proyek Jalan Nani Wartabone, Polda Gorontalo Tunggu Hasil Audit BPK

Pada malam pasang lampu, taman ini akan dihiasi dengan berbagai macam lampu hias yang berwarna-warni.

Pengunjung dapat berjalan-jalan di bawah terowongan cahaya dan menikmati keindahan taman yang gemerlap.

Apa itu Tumbilotohe?

Tradisi Tumbilotohe di Gorontalo konon telah berlangsung sejak abad 15. Dahulu, masyarakat menggunakan wamuta (sejenis seludang), tohetutu (damar), dan padamala (wadah dari kima, kerang, atau pepaya) sebagai penerangan.

Seiring waktu, tradisi ini berkembang dengan penggunaan minyak tanah dan kini lampu listrik.

Tradisi ini bukan sekadar hiasan, tetapi memiliki makna religius dan sosial. Tumbilotohe mencerminkan rasa syukur atas datangnya bulan Ramadhan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Cahaya yang terang benderang melambangkan kemenangan iman dan harapan baru.

Baca juga: Pantas Sunyi! Tradisi Pasar Senggol Gorontalo Tergeser Belanja Online

Malam Tumbilotohe menjadi malam paling ramai di Gorontalo. Ribuan lampu hias dipasang di berbagai sudut kota, diiringi lantunan pantun dan atraksi budaya.

Tradisi ini menjadi ajang silaturahmi dan hiburan bagi masyarakat. Biasanya digelar tiga hari sebelum lebaran Idulfitri. 

Keunikan Tumbilotohe terletak pada penggunaan lentera tradisional yang dihiasi janur kuning dan dihiasi dengan pisang sebagai lambang kesejahteraan dan tebu sebagai lambang keramahan.

Formasi lentera yang indah dan atraksi budaya seperti meriam bambu dan festival bedug menambah semaraknya tradisi ini.

Tumbilotohe merupakan tradisi unik yang tidak dijumpai di daerah lain di Indonesia. Tradisi ini memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara.

Walaupun tradisi serupa dengan nama berbeda terdapat di daerah tetangga Gorontalo seperti Maninjulo Lambu di Bolmut dan Sumpilo Soga di Bolsel, Tumbilotohe di Gorontalo memiliki keunikan dan kemeriahan yang berbeda.

Tradisi ini menjadi ikon budaya Gorontalo yang patut dilestarikan dan dipromosikan. (Magang/Shaf)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved