Tumbilotohe Gorontalo

Alikusu Tumbilotohe Didirikan di Rujab Gubernur, Tanda Perayaan Segera Dimulai

Menurut Danru Pos Jaga Rujab Gubernur Gorontalo, Halim Ibrahim, Alikusu didirikan sekitar pukul 10.00 Wita oleh Biro Umum Pemprov Gorontalo.

Penulis: Husnul Puhi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com/Husnul Puhi
Alikusu di depan rumah jabatan Gubernur Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Alikusu, penanda dimulainya tradisi Tumbilotohe, telah didirikan di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Gorontalo pada Sabtu (6/4/2024) pagi.

Menurut Danru Pos Jaga Rujab Gubernur Gorontalo, Halim Ibrahim, Alikusu didirikan sekitar pukul 10.00 Wita oleh Biro Umum Pemprov Gorontalo.

"Belum ada kepastian kapan Alikusu akan digunakan, tetapi biasanya dipakai pada malam harinya setelah didirikan," jelas Halim.

Pantauan TribunGorontalo.com, Alikusu yang berbentuk segi tiga dengan hiasan janur kuning itu berdiri kokoh di halaman depan Rujab. Tongkat untuk menyalakan lampu botol pun sudah tersedia.

Tradisi Tumbilotohe merupakan tradisi menyambut bulan Ramadan di Gorontalo. Alikusu didirikan di depan rumah dinas atau jabatan para kepala daerah, dan mereka akan memasang lampu botol di Alikusu dengan cara adat.

Pemasangan lampu botol biasanya dilakukan setelah berbuka puasa dan salat magrib, menandakan dimulainya perayaan Tumbilotohe di Gorontalo.

Suasana Menjelang Tumbilotohe

Suasana di Gorontalo semakin semarak dengan didirikannya Alikusu di Rujab Gubernur. Masyarakat antusias menyambut tradisi Tumbilotohe yang akan segera dimulai.

Di berbagai sudut kota, terlihat dekorasi bernuansa Ramadan dan Tumbilotohe menghiasi jalanan dan rumah-rumah warga. Lampu-lampu hias pun dipasang, menambah semarak suasana malam.

Tradisi Tumbilotohe juga menjadi momentum kebangkitan ekonomi bagi masyarakat Gorontalo. Para pedagang makanan dan minuman menjajakan dagangan mereka di berbagai sudut kota.

Penjual lampu, pengrajin anyaman bambu, dan janur kuning pun kebanjiran order untuk membuat Alikusu.

Tradisi Tumbilotohe merupakan salah satu kekayaan budaya Gorontalo yang patut dilestarikan.

Tradisi ini tidak hanya menjadi momen spiritual dan sosial, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi bagi masyarakat.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved