Tragis! Bocah SD di Gorontalo Tewas Tersengat Listrik Saat Mandi Hujan

Kecelakaan tragis terjadi di Desa Luhu, Kecamatan Telaga, Gorontalo, pada Kamis (7/3/2024).

|
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Seorang bocah terkapar diduga tersengat listrik. Tak ada warga yang berani mendekat. Peristiwa ini viral sore tadi, Kamis (7/3/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Telaga -- Kecelakaan tragis terjadi di Desa Luhu, Kecamatan Telaga, Gorontalo, pada Kamis (7/3/2024).

Seorang bocah kelas 3 SD bernama DK usia 8 tahun, tewas tersengat listrik saat mandi hujan.

Kronologi kejadian bermula saat DK bermain hujan bersama teman-temannya.

Saat mendekati rumah tetangga, ia tak sengaja menyentuh besi penopang yang tersengat listrik.

DK langsung kejang-kejang dan terkapar tak berdaya.

Melihat kejadian tersebut, teman-teman DK panik dan berlari mencari pertolongan.

Warga yang datang ke lokasi kejadian tidak berani mendekati DK.

Sebab saat itu kondisinya yang basah dan berdekatan dengan besi.

Setelah beberapa saat, DK berhasil dievakuasi masyarakat menggunakan kaus tangan tebal.

Ia kemudian dibawa ke rumah keluarga, namun nyawanya tidak tertolong.

Diberitakan sebelumnya, seorang bocah di Telaga, Gorontalo terkapar tak berdaya, diduga tersengat listrik.

Kejadian itu sekitar pukul 14.30 WITA, diabadikan oleh akun Facebook Indra Kadir melalui siaran langsung atau live streaming, Kamis (7/3/2024). 

Dalam keterangan live streaming bocah tersebut adalah warga Desa Luhu, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo.

"Iya iya di Luhu," ungkap pemilik Akun Facebook Indra Kadir.

Tampak terlihat bocah itu terkapar di samping tiang besi halaman rumah warga.

Beberapa warga yang melihat kejadian itu menduga, bocah tersebut tersengat listrik, ada juga yang menduga tersambar petir.

Kondisi yang masih basah kemudian berdekatan dengan besi membuat warga tak ada yang berani mendekati bocah itu, beberapa kali terdengar, warga saling mendorong agar segera dievakuasi.

Warga lainnya juga terlihat sibuk mencari sesuatu yang bisa digunakan untuk mengamankan bocah tersebut, ada yang mengambil bambu, ada juga yang mencari alat lain.

Sedangkan sebagian warga hanya menonton, bahkan ada yg rela berbasah-basahan demi melihat bocah itu.

"Depe anak li Lian, le Bobi ati, ta strom (Anaknya Lian dan Bobi tersengat listrik)," ucap Indra.

Dari keterangan warga sekitar melalui live streaming, bocah itu terkapar pertama kali ditemukan oleh temannya. Sontak hal itu dilaporkan kepada warga sekitar.

Mengetahui kejadian itu, warga melaporkan ke PLN terdekat, beberapa kali terdengar warga mengharapkan kedatangan PLN.

Saat ini, bocah itu sudah berhasil dievakuasi oleh warga sekitar dengan mengunakan alat seadanya dan langsung dibawah menuju rumah keluarga.

Hingga berita ini dimuat, belum diketahui pasti penyebab bocah itu terkapar dihalaman rumah tetangga. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved