Kesehatan
Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua untuk Anak Kurang Gizi?
Gizi buruk merupakan kondisi terhambatnya pertumbuhan anak akibat asupan gizi yang tidak seimbang. Lalu apa yang harus dilakukan oleh orang tua?
Penulis: Tita Rumondor | Editor: Tita Rumondor
TRIBUNGORONTALO.COM -- Gizi buruk merupakan kondisi terhambatnya pertumbuhan anak akibat asupan gizi yang tidak seimbang.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh orang tua jika anak kekurangan gizi?
Seperti yang telah TribunGorontalo.Com lansir dari Kompas.Com, ditemukan bahwa dalam mengatasi malnutrisi (kekurangan gizi) pada anak perlu dilakukannya upaya kejar tumbuh atau catct up growth.
Sebelum mendalami pengertian tentang kejar tumbuh (catch up growth), mari mengenal tentang gejala anak yang kekurangan gizi terlebih dahulu.
Gejala kurang gizi
Perlu diketahui bahwa anak-anak yang menderita gizi buruk umumnya tidak menerima cukup protein, vitamin, mineral, dan nutrisi lain untuk menjaga kesehatan jaringan dan fungsi organ.
Sepeti yang dilansir dari Kompas.Com, John Hopkins Medicine mengatakan bahwa gejala anak-anak kekurangan gizi mungkin termasuk ketidakmampuan untuk menambah atau menurunkan berat badan atau tinggi badan.
Selain itu, ada tanda-tanda gizi yang patut diwaspadai orang tua seperti:
-Kulit pucat, tebal atau kering.
-Kulit yang rentan memar atau ruam.
- Rambutku tipis dan mudah rontok.
- Sering merasa pegal dan lelah.
- Tulang terasa lunak dan gusi menjadi lunak serta mudah berdarah.
- Lidah menjadi bengkak, berkerut, atau pecah-pecah.
- Sensitif terhadap cahaya atau buta.
- Rabun senja, atau penurunan penglihatan pada sore atau malam hari atau di lingkungan gelap.
Lantas, apa yang harus orang tua lakukan terhadap anak yang kekurangan gizi?
Orang tua yang menyadari anaknya kekurangan gizi dapat mencoba memulihkan pertumbuhannya melalui kejar tumbuh (catch up growth).
Catch up growth atau kejar tumbuh merupakan upaya untuk meningkatkan status gizi anak atau anak yang mengalami gangguan pertumbuhan melalui pola makan yang tepat dan seimbang.
Anak dengan gangguan tumbuh kembang seringkali membutuhkan tambahan kalori, protein, dan zat gizi mikro.
Nutrisi ini tidak hanya menggantikan nutrisi yang hilang karena asupan yang tidak mencukupi, tetapi juga mendukung pertumbuhan lebih lanjut.
Menurut situs BKKBN yang dilansir dari Kompas.Com, pertumbuhan anak bisa kembali normal dengan mengonsumsi makanan yang kaya protein seperti daging sapi, ayam, dan ikan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Ilustrasi-Anak1.jpg)