Sepanjang 2 Km Jalan Duhiadaa Pohuwato Berlubang, Keselamatan Pengendara Dipertaruhkan

Seorang pengendara, Mahmud Ndala (35), mengungkapkan kesulitannya saat melintas di Jalan Trans Sulawesi.

|
Penulis: Rahman Halid | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Kondisi jalan Duhiadaa, Pohuwato, Gorontalo yang berlubang. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Jalan Trans Sulawesi tepatnya di Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo dalam kondisi berlubang. 

Kendati, jalan ini menghubungkan Provinsi Gorontalo dengan Sulawesi Tengah. 

Sepanjang 2 kilometer (km) jalan itu penuh dengan lubang-lubang yang mengancam keselamatan pengendara. 

Seorang pengendara, Mahmud Ndala (35), mengungkapkan kesulitannya saat melintas di Jalan Trans Sulawesi.

"Saya sebagai penjual buah durian dari Kecamatan Taluditi harus memelankan mobil saya sejauh 2 km karena jalannya berlubang. Ini sangat merugikan dan menghambat perjalanan saya," ucapnya.

Tidak hanya itu, keadaan semakin sulit bagi Mahmud karena sesekali buah durian yang diangkutnya jatuh di jalan akibat goncangan yang disebabkan oleh kondisi jalan yang rusak.

"Selain kerugian finansial karena buah yang rusak, ini juga berpotensi membahayakan pengguna jalan lainnya," tambahnya.

Warga lainnya, Putri Tandae (47), yang tinggal di sekitar Jalan Duhiadaa, merasakan dampak kondisi jalan yang rusak.

Setiap sore, dia harus menyiram air di depan rumahnya agar debu yang berterbangan akibat lubang-lubang di jalan tidak membuat rumahnya berdebu.

"Kami harus bertahan dengan kondisi ini, menyiram air adalah satu-satunya cara agar kami tidak berdebu setiap hari," tandasnya.

Selain itu ungkap Putri, dirinya juga menjalankan usaha kue popolulu khas Gorontalo, namun aktivitasnya terhenti akibat debu yang mengganggu.

"Saat ini saya sudah tidak jualan. Karena sangat berdebu apalagi sore hari," tuturnya.

Diketahui Jalan Duhiadaa sebagai jalur utama kendaraan yang melintas dari arah Gorontalo ke Palu, Sulawesi Tengah, dan sebaliknya.

Kondisi ini semakin memperparah ketidaknyamanan pengguna jalan, terutama para pengemudi yang harus berhadapan dengan lubang-lubang yang menganga di sepanjang perjalanan mereka.

Ketidaknyamanan ini juga berdampak pada ekonomi lokal karena akses yang sulit dapat menghambat pergerakan barang dan jasa di wilayah tersebut. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved