Berita Ekonomi

Pedagang Ikan Pasar Sentral Gorontalo Menjerit, Salahkan Keberadaan Pelelangan

Seorang pedagang bernama Muhammad Yakob alias Sabil menyalahkan aktivitas jual beli ikan dalam skala kecil di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gorontalo.

|
Penulis: Andika Machmud | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Pasar Sentral Kota Gorontalo tampak sepi pembeli, Jumat (9/2/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Suasana sepi menyelimuti Pasar Sentral Kota Gorontalo. Pedagang mulai menjerita karena sulitnya ikan laku terjual. 

Meski Pasar Sentral Kota Gorontalo kini megah dengan bangunan baru, namun rupanya tak cukup bisa menarik pembeli. 

Seorang pedagang bernama Muhammad Yakob alias Sabil menyalahkan aktivitas jual beli ikan dalam skala kecil di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gorontalo.

Menurutnya, masalah pelelangan ini sudah ia sampaikan ke Wali Kota Gorontalo. Namun saat itu Pasar Sentral Kota Gorontalo masih sementara pembangunan. 

"Bahkan sebelum Pasar Sentral ini direnovasi, sebenarnya kami sudah minta ke pak Wali Kota (pelangan ditinjau)," ungkapnya kepada TribuGorontalo, Jumat (02/2/2024).

Baca juga: Warga Tabongo Gorontalo Senang Fasilitas Kesehatan Kini tak Jauh Lagi

Solusi ini harus dipikirkan kata Yakob, sebab megahnya bangunan Pasar Sentral Gorontalo nyatanya tak juga menghadirkan solusi yang baik untuk pedagang. 

Selain masalah soal pengunjung, sejauh ini beberapa saluran air sudah rusak, sehingga hal itulah penyebab adanya bau busuk.

Dirinya mengaku jika pembeli yang sering ke pasar sentral hanyalah masyarakat sekitar. Namun, ia meyakini pemerintah akan mencarikan solusi terbaik.

"Saat ini pemerintah masih mencari solusi terhadap masalah penjualan ikan," ungkapnya.

Senada dengan itu, Agus (6) menjelaskan jika saat ini masih menunggu respon pemerintah agar pembenahan masalah bisa selesai.

Ia merasa, saat ini harus menjemput rezeki dengan berjualan di bahu jalan sekitar pasar sentral.

"Saat ini pemerintah sudah mendata dan beri surat edaran," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Ishak Abdullah, Nelayan Tanjung Kramat Gorontalo

Alasan utama dirinya ingin kembali ke tempat di Sentral Gorontalo hanya jika masalah mengenai pelelangan telah ditinjau kembali oleh pemerintah.

"Jika hal itu tidak ditinjau, maka lambat laut pasar sentral ini akan ditinggalkan," keluhnya.

Menurut pendapatnya, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) bukanlah pasar yang secara langsung menjual ikan ke masyarakat. Melainkan tempat pendistribusian ikan ke pedagang besar maupun ecer di pasar.

Kini, ia merasa masalah semakin rumit. Hal ini karena terjadi perpindahan penanggungjawab pelelangan.

Meski begitu, ia berharap masalah ini bisa diatasi setelah pemilu 14 Februari 2024 selesai.

"Kita lihat nanti setelah pemilu, apalagi sekarang belum ada retribusi kan? Kalau itu sudah ada, maka kita semakin susah," tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved