Peristiwa Lokal

Istri Tentara AD Gorontalo Belajar Kerajinan Tangan dari Napi Lapas Pohuwato

Para istri tentara ini datang untuk melihat langsung cara proses kreatif yang lahir dari tangan-tangan para napi Lapas Pohuwato. 

|
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
HumasLapas
Para istri tentara (persit) belajar kerajinan tangan di Lapas Pohuwato, Selasa (30/1/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Persatuan Istri Tentara (Persit) Kodim 1313 Gorontalo belajar cara membuat kerajinan tangan dari narapidana (napi) Pohuwato, Selasa (30/1/2024). 

Para istri tentara ini datang untuk melihat langsung proses kreatif dari tangan-tangan para napi Lapas Pohuwato. 

Bahkan tanpa ragu, para istri tentara ini minta diajari cara menghasilkan karya-karya kerajinan tangan tersebut.  

Ketua Persit Kodim 1313 Gorontalo, Ismi Ariwibowo Dwi Hartanto menjelaskan, bahwa kunjungan ke Lapas Pohuwato juga sebagai dukungan moril kepada para napi. 

"Melalui kegiatan belajar membuat kerajinan tangan, kami berharap dapat memberikan keterampilan yang bermanfaat dan membuka peluang baru bagi mereka," ucapnya.

Menurutnya, para napi harus diberi dukungan oleh masyarakat. Ikatan antara masyarakat dan napi harus diciptakan. 

Mendukung napi dalam proses pembinaan dapat memberi mereka semangat untuk berubah dan kembali ke lingkungan sosialnya. 

"Kami percaya, dengan dukungan bersama, kita dapat menciptakan masyarakat yang inklusif dan memberikan kesempatan kedua bagi setiap individu," kata Ismi.

Sementara itu, Kepala Sukseksi Kegiatan Kerja Fery Utiarahman menyampaikan, bahwa kegiatan ini membawa semangat baru bagi mereka.

Selain itu, juga memberi peluang untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan masyarakat. 

"Saya berharap kolaborasi ini dapat menjadi langkah positif dalam mendukung program pembinaan dan membantu warga binaan untuk membangun keterampilan yang bermanfaat bagi masa depan mereka," kata Fery.

Kunjungan ini bukan hanya tentang pembelajaran keterampilan, tetapi  menciptakan konektivitas sosial. 

Melalui kegiatan ini, warga binaan merasakan dukungan langsung dari masyarakat, dan itu dapat menjadi faktor penting dalam proses pembinaan mereka.

"Kami berharap, ini dapat membantu mengubah perspektif masyarakat terhadap warga binaan dan membuka pintu untuk lebih banyak peluang bagi reintegrasi sosial," ungkapnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved