Human Interest Story
Kisah Inspiratif Opa Sam, Penjual Bantal Keliling yang Rela Ngebut 62 Kilometer Demi Sesuap Nasi
Ia nekat berjualan hingga ke Pelabuhan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, demi menghabiskan dagangannya.
Penulis: Prailla Libriana Karauwan | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Sam Ismail, pria paruh baya yang kerap disapa Opa Sam, adalah seorang penjual bantal keliling.
Ia telah menggeluti usaha ini selama 35 tahun, sejak tahun 1989 silam.
Opa Sam tinggal di Kelurahan Donggala, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo.
Ia setiap hari mengayuh sepeda tua untuk berjualan bantal di sekitar Kota Gorontalo.
Suatu hari, Opa Sam menceritakan pengalamannya berjualan bantal hingga 62 kilometer.
Ia nekat berjualan hingga ke Pelabuhan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, demi menghabiskan dagangannya.
Perjalanan dari Kota Gorontalo ke Pelabuhan Kwandang memakan waktu hampir seharian.
Opa Sam harus mengayuh sepedanya selama berjam-jam di bawah terik matahari.
Namun, Opa Sam tidak pernah mengeluh. Ia rela ngebut 62 kilometer demi sesuap nasi untuk menghidupi istri dan empat orang anaknya.
Opa Sam menjual bantal dengan harga yang cukup terjangkau.
Satu bantal dihargai Rp 75 ribu. Jika dikalkulasikan, satu set bantal yang dijual oleh Opa Sam seharga Rp 150 ribu.
Harga tersebut lebih murah dibandingkan bantal yang dijual di toko-toko besar.
Namun, Opa Sam mengaku kadang dia berjualan tidak ada pembeli.
"Belum ada yang laku hari ini, pernah juga seminggu tidak ada yang beli," ujarnya.
Padahal, bantal yang dijual Opa Sam juga merupakan hasil karya tangannya sendiri.
Ia membuat bantal tersebut dengan berbahan dasar kapok asli dari pohon.
Ia kerap memesan kapok tersebut di beberapa daerah di Gorontalo, sedangkan untuk kainnya ia beli sendiri dari toko kain di Gorontalo.
Dari satu bantal yang terjual, Opa Sam hanya meraup untung Rp 20 ribu saja. Ia selalu membawa 4 buah bantal disepedanya.
"Kalau laku semua Rp 300 ribu, untungnya cuma Rp 80 ribu," kata Sam.(*)
Sosok Muhamad Laniu, Guru Honorer Penjaga Tradisi Gorontalo |
![]() |
---|
Setia dengan Pahangga, Misi Nusi Bertahan hidup di Tengah Hutan Desa Modelidu Gorontalo |
![]() |
---|
Penantian 15 Tahun Terbayar, Usman Djafar Akhirnya Terima Bantuan Pemerintah Gorontalo |
![]() |
---|
9 Tahun di Balik Jeruji, Hendritis Saleh Eks Kadis PUPR Gorontalo Merasa Lebih Dekat dengan Allah |
![]() |
---|
Kisah Cinta Napi Gorontalo, Ridwan Kalatif Menikahi Mantan Kekasih di Dalam Lapas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.