Pilpres 2024
Sedih Presiden Tidak Netral, Cak Imin Minta Jokowi Belajar dari SBY: Kalau Berpihak, Cuti
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengajukan cuti jika ingin ikut kampanye.
"Hak demokrasi, hak politik setiap orang. Setiap menteri sama saja."
"Presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh. Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. (Jadi) boleh (presiden kampanye)," ujar Jokowi kepada awak media.
Padahal, saat ini putra sulungnya juga ikut dalam kontestasi politik dengan mengajukan diri sebagai calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 mendampingi Prabowo Subianto.
Hal ini tentu membuat munculnya banyak reaksi di masyarakat.
Pasalnya, pernyataan itu disampaikan Jokowi di hadapan Prabowo Subianto.
Kala itu, Jokowi bersama Prabowo dan beberapa menteri lainnya tengah menghadiri agenda peresmian pesawat Super Hercules C-130-J baru.
Prabowo secara simbolik menyerahkan miniatur kunci pesawat Super Hercules C-130-J baru yang kelima kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.
Sementara Jokowi meresmikan pesawat tersebut dengan tradisi buka tirai logo skadron, pecah kendi di depan ban pesawat, serta siram air kembang di hidung pesawat.
Baca juga: Sosok Tom Lembong yang Disebut Gibran di Debat, Pernah Dekat Jokowi, Kini Kubu Perubahan
Jokowi Disebut Tak Netral
Menanggapi hal ini, aktivis sekaligus CEO Founder Youth Society, Bryan Pasek Mahararta menilai dukungan Jokowi untuk pasangan Prabowo-Gibran semakin terang benderang.
Padahal sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa dirinya netral di Pilpres 2024.
“Presiden sendiri telah menyatakan netral di tahun 2023. Tapi gelagatnya tidak pernah menunjukkan bahwa beliau netral dan hari ini kita lihat beliau menunjukkan bahwa beliau berpihak,” kata dia saat menjadi narasumber diskusi daring bertajuk "Gelagat Presiden Jokowi di Pilpres 2024: Netral atau Tuna Netral?" pada Rabu (24/1/2024) malam.
Bryan menilai sikap Jokowi yang semakin hari semakin menunjukan kepentingan kelompoknya.
Sebagai contoh adanya dugaan rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi (MK) yang diduga kuat sebagai jalan meloloskan Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
“Ya kita lihat keberpihakan Jokowi di Pilpres ini, semakin menunjukan bahwa yang ingin dibangun Jokowi di akhir periodenya yaitu dinasti politik, bukan kesejahteraan sebagaimana dia di awal menjabat,” jelas Bryan.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Mario Christian Sumampow/Fersianus Waku/Muhammad Zulfikar/Hasanudin Aco)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cak Imin Minta Jokowi Belajar dari SBY, Segera Cuti jika Memihak dan Ikut Kampanye
PDI Perjuangan Menilai Janggal Putusan PTUN Tolak Gugatan Pencalonan Gibran Sebagai Cawapres |
![]() |
---|
PDI Perjuangan Cium Adanya Kejanggalan pada Putusan PTUN soal Pencalonan Gibran Rakabuming Raka |
![]() |
---|
PTUN Jakarta Tidak Terima Gugatan dari PDIP soal Pencalonan Gibran Rakabuming Raka Jadi Cawapres |
![]() |
---|
MPR: Pelatikan Prabowo-Gibran Sangat Sulit untuk Dapat Dijegal |
![]() |
---|
Sengketa Pileg di Provinsi Papua Tengah, KPU Disorot MK Karena Tak Bawa Bukti Formulir C Hasil Ikat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.