Guru Dianiaya Orang Tua
Kepsek SDN 13 Paguat Gorontalo Polisikan Oknum Orang Tua Penganiaya Guru
Terduga pelaku yang merupakan orang tua siswanya itu, kini dilaporkan ke Polsek Paguat. Beberapa guru bahkan memberitakan kesaksian penganiayaan terse
Penulis: Rahman Halid | Editor: Wawan Akuba
Karena tersinggung, SM pun mengadukan 2 temannya itu ke orang tuanya, Sri Mariyahi. Inilah yang memicu Sri Mariyahi ini mengamuk di sekolah.
Sekira pukul 10.00 Wita itu, Sri Mariyahi datang ke kelas anaknya sambil marah-marah.
Tidak terima putrinya dibilang pelakor, Sri mendatangi sekolah dan langsung memukul meja sekaligus membanting 4 meja sekaligus.
Baca juga: Pejabat Ehime Jepang Sebut Gorontalo Punya Potensi Besar, Tapi Perlu Perbaikan
Merasa ada keributan, Nidya Mbuinga alias Rena sebagai guru pengajar di SDN itu, mendatangi kelas tersebut.
Rena meminta Sri berhenti. Ia juga meminta penjelasan atas keributan yang dibuat Sri di ruang kelas.
Tak terima ditegur, Sri pun langsung melampiaskan amarahnya kepada Rena yang saat itu berdiri di tengah kelas.
Saling adu mulut membuat Sri naik pitan dan langsung menjambak rambut Rena hingga terjatuh dan tersungkur di lantai.
Tak puas akan hal itu, Sri menyeret Rena sejauh 1 meter dan menempelkan kepalanya di atas meja untuk dibenturkan.
Beruntung sebelum dihantamkan ke meja, Rena berhasil menangkis menggunakan tangganya sehingga hamparan meja tidak langsung mengenai wajahnya.
Tidak hanya menjambak dan membanting, Rena juga digigit oleh Sri.
Menurut mereka, kejadian itu membuat siswa dan Sekolah heboh bahkan membuat warga berdatangan untuk melihat langsung.
"Ketika sudah untuk didamaikan saya langsung memanggil seorang warga untuk mendamaikannya, karena kejadian itu membuat semua isi sekolah dan warga heboh," tandas Indrawati Hasan.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/2023-11-08_Guru-SDN-13-Paguat-di-Desa-Maleo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.