Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-619: Pusat Ketenagakerjaan Kherson Dirudal, 9 Orang Tewas
Kondisi terkini perang Rusia hari ke-619, Sabtu (4/11/2023): 9 orang tewas akibat serangan rudal yang hantam pusat Ketenagakerjaan Kherson, Ukraina.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Perang di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga hari ini, Sabtu (4/11/2023) terhitung telah berlangsung selama 619 hari.
Kabar terbaru dalam perang Rusia adalah sejumlah orang tewas dan terluka akibat hantaman serangan rudal di Pusat Ketenagakerjaan Kota Kherson, Ukraina.
Invasi ini dimulai sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Sejauh perkembangannya, Rusia telah mencaplok 4 wilayah Ukraina sekaligus yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-618: Putin Setujui UU soal Uji Coba Nuklir, Apa Dampaknya?
Konflik yang terjadi di antara negara bertetangga tersebut, hingga kini masih terus berlanjut dan belum tampak tanda-tanda akan berakhir.
Kabar Terbaru Perang Rusia Vs Ukraina
Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, berikut sederet peristiwa yang perlu diketahui pada hari ke-619 invasi Rusia di Ukraina:
- Serangan rudal Ukraina pada Jumat (3/11/2023), terhadap sebuah pusat ketenagakerjaan di sebuah kota yang diduduki pasukan Rusia di wilayah selatan Kherson menewaskan 9 orang dan melukai 9 korban lainnya, kata gubernur yang ditunjuk Rusia di wilayah tersebut.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-617: Masuki Fase Baru, Kubu Putin Bisa Diuntungkan?
- Sejumlah tentara Ukraina yang telah mencapai wilayah pendudukan Sungai Dnipro masih bertahan di wilayah yang dikuasai Rusia di selatan negara itu meskipun terjadi pemboman sengit.
Marinir telah mengamankan tempat berpijak yang memungkinkan Ukraina untuk merebut kembali lebih banyak wilayah Kherson yang terletak di antara wilayah Ukraina dan Krimea, yang direbut oleh Rusia pada tahun 2014.
- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sedang mempertimbangkan “pro dan kontra” dari penyelenggaraan pemilihan presiden musim semi mendatang, kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.
“Kami tidak akan menutup halaman ini. Presiden Ukraina sedang mempertimbangkan dan mempertimbangkan berbagai pro dan kontra,” kata Kuleba dalam sebuah pengarahan.
Kuleba menambahkan bahwa menyelenggarakan pemilu selama perang dengan Rusia akan menimbulkan tantangan yang “belum pernah terjadi sebelumnya”.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-616: Selama Kyiv Didukung AS, Rusia Disebut Tak Bakal Menang
- Rusia melancarkan serangan pesawat tak berawak terbesarnya ke Ukraina selama berminggu-minggu pada hari Jumat, menghantam infrastruktur penting di barat dan selatan Ukraina dan menghancurkan rumah-rumah pribadi dan bangunan komersial di Kharkiv.
- Rusia bermaksud untuk tetap berpegang pada moratorium larangan uji coba nuklir meskipun telah menarik ratifikasi perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia.
- Pengadilan Rusia menghukum Pyotr Verzilov, seorang aktivis yang terkait dengan kelompok Pussy Riot, dengan 8,5 tahun penjara karena melanggar undang-undang sensor ketat Rusia.
Pria berusia 36 tahun itu dijatuhi hukuman “in absensia” karena dia tidak lagi tinggal di Rusia sejak tahun 2020, lapor MediaZona, situs berita oposisi yang dia dirikan.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-615: Bangkit Lagi, Pasukan Putin Kembali Aktif di Bakhmut
- Amerika Serikat akan memberikan senjata dan peralatan tambahan senilai 425 juta dolar kepada Ukraina untuk perjuangan berkelanjutannya melawan invasi Rusia, menurut pengumuman pemerintahan Joe Biden pada hari Jumat.
Paket tersebut menggunakan dana terakhir dari Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI), dana lebih dari 18 miliar dolar yang memungkinkan pemerintahan Biden membeli senjata dari industri, daripada menarik dari stok senjata AS.
- Kremlin telah menolak paket sanksi baru AS, dengan mengatakan Rusia telah belajar untuk “mengatasi” rintangan ekonomi tersebut sejak konflik Ukraina dimulai.
Sebagaimana diketahui, kemarin AS memberikan sanksi kepada beberapa perusahaan energi dan keuangan Rusia yang dikatakan mendukung serangan Rusia terhadap Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-612: Coba Kuasai Avdiivka, Rusia Kehilangan 1 Brigade Pasukan
- Kepala Raiffeisen Bank International (RBI) Austria mengatakan waktu penjualan atau pemisahan operasi ekstensifnya di Rusia sebagian besar berada di luar kendalinya.
Rusia menghasilkan 45 persen keuntungan RBI dalam 9 bulan pertama tahun ini, meskipun mereka melaporkan penurunan volume pinjaman di Rusia sebesar 30 persen pada kuartal ketiga dibandingkan tahun sebelumnya.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.