Mahasiswa IAIN Meninggal

Investigasi Kasus Kematian Mahasiswa IAIN Gorontalo Selesai, Laporan Sudah di Meja Rektor

Ketua Tim Investigasi, Darwin Botutihe menjelaskan, bahwa saat ini laporan investigasi itu sudah di meja rekto IAIN Gorontalo. 

|
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Rektorat IAIN Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Tim investigasi kasus kematian mahasiswa baru (maba) IAIN Gorontalo merampungkan penyelidikannya. Tim ini dibentuk oleh pihak rektorat IAIN Gorontalo

Ketua Tim Investigasi, Darwin Botutihe menjelaskan, bahwa saat ini laporan investigasi itu sudah di meja rekto IAIN Gorontalo

Darwin tidak menggambarkan laporan investigasi  yang dibuat oleh pihaknya. Hanya saja, kini laporan itu akan ditindaklanjuti di level rektorat. 

"Kalau di kampus kan ada prosedurnya, ada investiigasi dan dewan etik. Sekarang sementara proses dewan etik," jelas Darwin kepada TribunGorontalo.com, melalui telepon selular, Jumat (3/11/2023) siang hari.

Kendati begitu, panitia pengkaderan yang menyebabkan kematian mahasiswa itu telah dipanggil oleh pihaknya.

Pemanggilan telah dilakukan pada pekan lalu dan investigasi pun, kata Darwin, dinyatakan selesai.

"Kami sudah lakukan panggilan pekan lalu, dan investigasi ini juga sudah selesai dan hasilnya telah kami laporkan ke Rektor," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo meninggal dunia saat mengikuti pengkaderan.

Mahasiswa tersebut bernama Hasan Saputro Marjono, mahasiswa baru di Fakultas Syariah IAIN Gorontalo.

Korban dinyatakan meninggal dunia saat mengikuti pengkaderan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI), di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango pada Minggu (1/10/2023) 

Dalam pengkaderan tersebut, terdapat beberapa kegiatan yang meliputi latihan ceramah, outbond, dan hiking.

Berdasarkan hasil temuan tim investigasi, Hasan meninggal diduga adanya kekerasan saat kegiatan pengkaderan kampus.

Darwin pun mengungkapkan, bahwa pihaknya telah menemukan fakta adanya kekerasan dalam proses pengkaderan yang diikuti oleh korban tersebut.

"Kita sudah mengungkap fakta yang sebenarnya dan kita temukan di antaranya indikasi itu ada (kekerasan)," ungkap Darwin secara singkat, Kamis 12/10/2023.

Selain itu, menurut keterangan kepolisian, Kasatreskrim Polres Bone Bolango, Iptu Muhammad Ariyanto, pihaknya telah menemukan fakta bahwa pengkaderan itu ada dugaan kontak fisik.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved