Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-605: Pertemuan Putin dan Orban Dikecam Barat, Ada Apa?

Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-605, Sabtu (21/10/2023): Negara Barat dibuat marah dengan kedekatan Putin dan PM Hongaria Viktor Orban.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
RIA Novosti via kremlin.ru
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban (kiri) bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) di sela-sela KTT ke-3 Belt Road Forum (BRF) di Beijing, China 17 - 18 Oktober 2023. Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-605 pada Sabtu, 21 Oktober 2023: pertemuan tersebut mendapatkan respons negatif dari para pemimpin Eropa lainnya. 

TRIBUNGORONTALO.COM - Para pemimpin negara Eropa dibuat frustasi dengan kedekatan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban di tengah invasi di Ukraina masih berlangsung.

Sebagaimana diketahui, Putin sempat mengadakan pertemuan dengan Orban di sela-sela KTT ke-3 Belt Road Forum (BRF) di Beijing, China 17 - 18 Oktober 2023.

Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian pada Sabtu (21/10/2023) atau hari ke-605 perang Rusia-Ukraina, pertemuan Putin dengan Orban tersebut mendapatkan respons negatif dari pemimpin Eropa lainnya.

Para pemimpin Eropa tidak boleh “terkecoh” pada taktik Putin, kata Presiden Ceko Petr Pavel dua hari setelah Orban berjabat tangan dengan pemimpin Rusia.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-603: Kunjungan Menlu Lavrov ke Korea Utara Bikin AS Khawatir

Sebagai informasi, Orban adalah satu-satunya kepala negara atau pemerintahan Uni Eropa yang menghadiri KTT BRF di Tiongkok tersebut.

Dalam sebuah langkah yang jarang dilakukan oleh pemimpin negara yang tergabung dalam UE dan NATO, Orban bertemu Putin di Beijing pada Selasa (17/10/2023) untuk menghadiri apa yang digambarkan oleh pemerintah Hongaria sebagai diskusi mengenai kerja sama energi dan perdamaian.

Hongaria telah lama dikritik karena kemunduran demokrasi di dalam negeri dan kebijakannya yang ramah terhadap Rusia dan Tiongkok di luar negeri.

Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto secara rutin mengunjungi Moskow.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-602: Pakai ATACMS untuk Pertama Kali, Zelensky Pamer Akurasi

Selain itu, an dalam sebuah tindakan yang membuat sekutu-sekutunya frustasi, Hongaria, bersama dengan Turki, belum meratifikasi permohonan Swedia untuk menjadi anggota NATO.

Pertemuan Orban dan Putin minggu ini membuat para pejabat di negara-negara Barat marah.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-601: Ketergantungan Drone China, Putin Bakal Temui Xi Jinping

Dalam pernyataan tertulis kepada Guardian pada Kamis (19/10/2023), Pavel, Mantan Jenderal NATO, mengatakan:

“Seperti yang telah berulang kali ditunjukkan, Putin tidak bertemu dengan para pemimpin Eropa dengan tujuan mencapai perdamaian di Ukraina. Perdamaian dapat dicapai tanpa negosiasi apa pun di pihaknya, hanya dengan menghentikan serangan dan menarik pasukannya dari wilayah Ukraina."

“Dia hanya mengadakan pertemuan-pertemuan ini dengan tujuan menghancurkan persatuan negara-negara Eropa dan seluruh dunia demokrasi. Kita tidak boleh tertipu oleh taktiknya.” lanjutnya.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-600: Serangan Rusia Tewaskan 6 Orang dalam 24 Jam

Sementara itu pada Rabu (18/10/2023), Perdana Menteri Estonia Kaja Kalla mengatakan kepada Reuters bahwa gambar perdana menteri Hongaria berjabat tangan dengan Putin “sangat, sangat tidak menyenangkan” dan bertentangan dengan logika.

Duta Besar Amerika Serikat di Budapest, Hongaria David Pressman juga mengecam tajam pertemuan tersebut.

“Pemimpin Hongaria memilih untuk mendukung orang yang pasukannya bertanggung jawab atas kejahatan terhadap kemanusiaan di Ukraina, dan sendirian di antara sekutu kami,” tulisnya di media sosial.

“Saat Rusia menyerang warga sipil Ukraina, Hongaria meminta kesepakatan bisnis.” sambungnya.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-598: Korea Utara Kirim 1.000 Kontainer Senjata ke Rusia

Hal senada juga disampaikan Duta Besar Jerman untuk Hongaria Julia Gross yang menegaskan bahwa Putin harus menghentikan invasinya di Ukraina yang telah dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.

“Jadi, Putin harus mengakhiri perang agresinya terhadap Ukraina, mengakhiri pemboman terhadap warga sipil, penembakan terhadap sekolah dan rumah sakit, serta penculikan anak-anak?” tulis Gross di X, (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).

“Itu memang dimaksudkan dan didiskusikan, bukan?” lanjutnya.

Orban berada di Beijing untuk menghadiri forum internasional mengenai inisiatif infrastruktur BRF yang digagas Presiden China Xi Jinping.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-597: Kota Avdiivka Jadi Medan Pertempuran Sengit

Juru Bicara pemerintah Hongaria Zoltan Kovacs, membalas kritik tersebut dengan mengatakan:

“Sikap Hongaria terhadap Rusia dan perang di Ukraina sudah jelas sejak awal. Kami selalu menganjurkan dialog terbuka dan transparan dengan pihak-pihak yang terlibat untuk membantu menemukan solusi damai atas konflik berdarah ini."

“Saya merasa terhibur melihat bagaimana para politisi ini berbondong-bondong mengkritik pemerintah Hongaria dan menyatakan minat kami secara terbuka untuk mempertahankan hubungan diplomatik dengan Rusia, sementara superioritas moral mereka hanyalah sebuah kedok,” jelasnya.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved