Gempa Bumi Afganistan

Gempa Bumi Afghanistan, 6 Desa Hancur dan Jumlah Warga Meninggal Meningkat Jadi 2.000 Orang

Jumlah kematian ini menjadikannya salah satu gempa bumi paling mematikan yang pernah melanda negara tersebut dalam dua dekade terakhir.

|
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Potret dari atas udara Herat di Afghanistan dari Juni 2023. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Jumlah kematian akibat serangkaian gempa bumi yang mengguncang Afghanistan bagian barat, Sabtu (07/10/2023) meningkat menjadi 2.000 orang.

Jumlah kematian ini menjadikannya salah satu gempa bumi paling mematikan yang pernah melanda negara tersebut dalam dua dekade terakhir.

Gempa awal dengan kekuatan awal 6,3 magnitudo, diikuti oleh gempa susulan yang signifikan, mengakibatkan jatuhnya puluhan korban jiwa, seperti yang dilaporkan oleh otoritas bencana nasional Afghanistan.

Menurut laporan AP, Abdul Wahid Rayan, juru bicara Kementerian Informasi dan Kebudayaan, jumlah kematian di Herat lebih tinggi daripada yang awalnya dilaporkan.

Baca juga: Gempa Bumi Terjadi Minggu 08 Oktober 2023, Info BMKG : Kedalaman 10 Kilometer

Tercatt,  sekitar enam desa hancur dan ratusan warga sipil terjebak di bawah reruntuhan dan memerlukan bantuan mendesak.

PBB awalnya memperkirakan 320 korban tewas, tetapi kemudian mengklarifikasi bahwa angka tersebut masih dalam proses verifikasi.

Otoritas setempat memberikan perkiraan 100 kematian dan 500 luka-luka. Selain itu, dilaporkan bahwa 465 rumah hancur, dengan 135 lainnya mengalami kerusakan.

PBB menyatakan kekhawatiran bahwa jumlah korban bisa meningkat seiring berlanjutnya operasi pencarian dan penyelamatan, dan mungkin lebih banyak orang terjebak di bawah bangunan yang roboh.

Baca juga: Gempa Bumi Terjadi Minggu 08 Oktober 2023, Info BMKG : Kedalaman 10 Kilometer

Gempa bumi ini secara utama memengaruhi empat desa di distrik Zenda Jan di provinsi Herat.

Survei Geologi Amerika Serikat menemukan pusat gempa berjarak sekitar 40 kilometer di sebelah barat laut kota Herat, diikuti oleh beberapa gempa susulan kuat, termasuk magnitudo 6,3, 5,9, dan 5,5.

Warga kota Herat mengalami beberapa getaran kuat, yang menyebabkan ketakutan luas dan mendorong orang untuk meninggalkan rumah mereka.

Organisasi Kesehatan Dunia di Afghanistan mengirimkan 12 mobil ambulans ke Zenda Jan untuk mengevakuasi korban dan memberikan bantuan medis.

Komunikasi telepon di Herat terputus, membuat sulit untuk mengumpulkan informasi dari daerah yang terkena dampak.

Video yang dibagikan di media sosial menggambarkan ratusan orang berada di jalan-jalan, mencari perlindungan di luar rumah dan kantor mereka.

Provinsi Herat berbatasan dengan Iran, dan gempa bumi ini juga dirasakan di provinsi-provinsi Afghanistan terdekat, termasuk Farah dan Badghis.

Wakil perdana menteri Taliban bidang ekonomi, Abdul Ghani Baradar, menyampaikan belasungkawa kepada korban di Herat dan Badghis, mendorong organisasi lokal untuk segera membantu mereka yang terkena dampak gempa bumi.

Taliban meminta kepada lembaga keamanan untuk menggunakan semua sumber daya yang tersedia untuk upaya penyelamatan dan memohon kepada sesama warga Afghanistan untuk bekerja sama dan memberikan bantuan kepada sesama yang terkena dampak.

Peristiwa tragis ini menyusul gempa bumi kuat di Afghanistan timur pada Juni 2022, yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan yang signifikan.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved