Demo Jilid II Pohuwato

Aliansi Lingkar Tambang Bawa 5 Tuntutan di Demo Jilid II Pohuwato, Minta Polisi Bebaskan Pendemo

Tuntutan utama yang diutarakan oleh para demonstran adalah pembebasan massa aksi yang saat ini ditahan di Polres Pohuwato.

|
Penulis: Ahmad Rajiv Agung Panto | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Kolase foto demo Pohuwato. Editing Medsos TribunGorontalo.com 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Warga Pohuwato yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang Pohuwato (AMLTP) menyerukan aksi unjuk rasa selama lima hari terhitung 26-30 September 2023.

Demonstrasi ini dipicu oleh sejumlah tuntutan yang mereka anggap penting untuk diperjuangkan. 

Tuntutan utama yang diutarakan oleh para demonstran adalah pembebasan massa aksi yang saat ini ditahan di Polres Pohuwato.

Mereka mendesak pihak berwenang untuk segera membebaskan rekan-rekan mereka yang ditahan dalam kaitannya dengan demonstrasi sebelumnya.

Selain itu, para demonstran juga menuntut agar kasus pemukulan terhadap massa aksi yang sedang diperiksa oleh Polres Pohuwato diusut tuntas.

Baca juga: Proyek Emas Pani Pohuwato-Gorontalo Diestimas Mengandung 6.63 Juta Ons Emas

Mereka mendesak anggota Polri yang terlibat dalam insiden tersebut untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Tuntutan lain yang disuarakan adalah menghentikan aktivitas PT Merdeka Copper Gold di daerah ini. Para demonstran meminta kepada Bupati Pohuwato dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dari kegiatan pertambangan tersebut.

Selanjutnya, para demonstran menekankan pentingnya memberikan ruang kepada penambang lokal di Pohuwato untuk melakukan aktivitas pertambangan di seluruh kawasan Kabupaten Pohuwato.

Mereka berpendapat bahwa hak masyarakat lokal untuk mengakses sumber daya alam harus dihormati dan diberikan prioritas.

Terakhir, demonstran meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) untuk mengevaluasi kinerja Kapolda dan Kapolres yang diduga terlibat aktif dalam wilayah pertambangan.

Mereka berpendapat bahwa keterlibatan tersebut telah menyebabkan Pohuwato mengalami ketidakstabilan ekonomi.

Baca juga: Dua Warga Menyerahkan Diri usai Diburu oleh 1.200 Polisi Pasca Kerusuhan Pohuwato Gorontalo

Sebelumnya, aksi demo pecah pada Kamis 21 September 2023 di Pohuwato, Gorontalo.

Tuntutan penambang tradisional agar perusahaan tambang PT PGP mengembalikan lokasi warisan leluhur yang sudah digarap selama bertahun-tahun.

Selain itu, warga juga meminta perusahaan untuk menghentikan aktivitas penambangan, menyelesaikan sengketa, dan memberikan ganti rugi lahan yang sudah digarap.

Kronologis demo tersebut bermula ketika penambang tradisional menggelar aksi unjuk rasa di kantor PT Merdeka Copper Gold atau PT PETS.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved