Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-560: Korut akan Tanggung Akibatnya jika Jual Senjata ke Rusia

Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-560, Rabu (6/9/2023): Amerika Serikat mengancam Korea Utara agar tak memasok senjata ke Rusia.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
KCNA VIA KNS / AFP
Gambar ini diambil dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 14 Mei 2022 menunjukkan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengambil bagian dalam dewan Partai Buruh Korea untuk memeriksa status operasional pengukuran darurat maksimum untuk mencegah penyebaran infeksi virus corona COVID-19 di Pyongyang. (Photo by KCNA VIA KNS / AFP) 

TRIBUNGORONTALO.COM - Amerika Serikat menyerukan ancaman terhadap Korea Utara sebagai larangan untuk mengirim senjata ke Rusia yang bisa digunakan dalam invasi di Ukraina.

Dilansir TribunGorontalo.com dari Al Jazeera pada Rabu (6/9/2023) atau hari ke-560 perang, seorang pejabat tinggi Gedung Putih mengatakan Korea Utara akan membayar “harga” atau menanggung akibatnya jika menjual senjata ke Rusia untuk perangnya di Ukraina.

Seruan itu muncul setelah AS memperingatkan bahwa Korea Utara sedang melakukan pembicaraan dengan Rusia mengenai potensi kesepakatan senjata.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan pada Selasa (5/9/2023), bahwa AS yakin negosiasi antara Korea Utara dengan Rusia “berkembang secara aktif”.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-559: Kim Jong Un Bakal Temui Putin, Bahas Pasokan Senjata?

“Menyediakan senjata kepada Rusia untuk digunakan di medan perang untuk menyerang gudang gandum dan infrastruktur pemanas kota-kota besar menjelang musim dingin, untuk mencoba menaklukkan wilayah milik negara berdaulat modern," kata Sullivan kepada wartawan.

"Hal ini tidak akan memberikan dampak yang baik bagi Korea Utara, dan mereka akan menanggung konsekuensinya di komunitas internasional,” sambungnya.

Komentarnya muncul setelah pejabat lain di pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Senin (4/9/2023), bahwa Washington memperkirakan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-558: Rusia Disebut Eksploitasi WNA untuk Jadi Tentara

Sementara itu, Kremlin menolak mengomentari klaim AS tersebut, dan menekankan bahwa mereka “tidak bisa berkata apa-apa” mengenai laporan potensi pembicaraan langsung antara kedua pemimpin tersebut.

Diketahui bahwa terdapat tanda-tanda publik mengenai hubungan yang lebih erat antara Rusia dan Korea Utara dalam beberapa pekan terakhir.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah mengunjungi Korea Utara dan bertemu dengan Kim Jong Un pada bulan Juli lalu.

Kim Jong Un dan Putin juga bertukar surat bulan lalu yang berjanji untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-556: Rusia Hancurkan Kapal yang Coba Serang Jembatan Krimea

Pada hari Selasa, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel juga memperingatkan Korea Utara agar tidak memberikan senjata kepada Rusia.

Patel mengatakan kepada wartawan bahwa permintaan senjata Rusia kepada Korea Utara menunjukkan efektivitas sanksi AS yang dikenakan atas perang di Ukraina.

“Rusia terpaksa mencari senjata di seluruh dunia yang dapat digunakan dalam perang di Ukraina karena sanksi dan kontrol ekspor kami serta dampak yang ditimbulkannya,” kata Patel.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-555: Zelensky Pamer Senjata Jarak Jauh yang Bisa Jangkau 700 KM

Saat ditanya apa konsekuensi potensial yang akan dikenakan AS terhadap Korea Utara jika senjata dikirim ke Rusia, Patel tidak memberikan rincian.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved