Rusia Menyatakan Rudal Nuklir 'Satan II' Siap Digunakan

Rudal Sarmat telah diberi julukan "Satan II" karena akan menggantikan rudal Voevoda era Soviet, yang dikenal dengan sebutan SS-18 "Satan" oleh NATO.

Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Missile balistik antarbenua Sarmat diuji coba oleh militer Rusia pada bulan April 2022. (Foto: Reuters) 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Rusia mengumumkan penempatan Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) RS-28 Sarmat, yang disebut sebagai "rudal paling mematikan di dunia".

Pengumuman tersebut dibuat oleh Kepala Badan Antariksa Rusia, Yury Borisov, pada hari Sabtu (2/9/2023) dikutip dari indiatoday.in.

Namun, tanggal dan lokasi pasti dari penempatan tersebut tidak diungkapkan.

Rudal Sarmat telah diberi julukan "Satan II" karena akan menggantikan rudal Voevoda era Soviet, yang dikenal dengan sebutan SS-18 "Satan" oleh NATO.

Rudal baru ini dirancang untuk melancarkan serangan nuklir ke target ribuan mil jauhnya di Amerika Serikat atau Eropa.

Mengacu pada kemampuan tempur rudal balistik antarbenua generasi berikutnya ini, Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengatakan bahwa RS-28 akan membuat musuh-musuh Rusia berpikir dua kali.

"Berdasarkan perkiraan para ahli, RS-28 Sarmat mampu membawa hulu ledak MIRV berat hingga 10 ton ke lokasi manapun di seluruh dunia, baik melalui Kutub Utara maupun Kutub Selatan," kutipan dari kepala badan antariksa, agen berita negara TASS.

Sistem strategis Sarmat telah berada dalam posisi kesiagaan tempur, demikian dilaporkan oleh agen berita tersebut.

RS-28 Sarmat adalah rudal tiga tahap yang mampu membawa hulu ledak nuklir dengan jangkauan 18.000 kilometer dan berat peluncuran 208,1 metrik ton.

Rudal ini mampu membawa hingga 10 hulu ledak berat atau 15 hulu ledak ringan.

Selain itu, dapat membawa hingga 24 kendaraan planer hipersonik Avangard yang dapat bermanuver dalam penerbangan, sehingga sulit untuk diintersep.

"Kompleks baru ini memiliki karakteristik taktis dan teknis tertinggi dan mampu mengatasi semua sarana pertahanan anti-rudal modern. Ini tidak memiliki analog di dunia dan tidak akan memiliki untuk waktu yang lama," kata Putin sebelumnya, merujuk kepada rudal baru tersebut.

Rudal ini diluncurkan dan diuji tembak pada tanggal 20 April 2022, hanya beberapa bulan setelah dimulainya perang Rusia dan Ukraina.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved