Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-526: Zelensky Tuding Putin Picu Bencana Global, Kok Bisa?
Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-526, Kamis (3/8/2023): Presiden Volodymyr Zelensky menuduh Vladimir Putin memicu bencana global.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin dituduh sengaja memicu 'bencana global' melalui invasi di Ukraina.
Tudingan terhadap Putin tersebut dilontarkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyusul serangan Rusia di Pelabuhan Izmail yang merupakan pusat transportasi penting.
Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian pada Kamis (3/8/2023) atau hari ke-526 perang, Zelensky menuduh Putin mencoba memicu "bencana global" dan runtuhnya pasar makanan global.
Serangan drone Rusia pada Rabu (2/8/2023) pagi, menghantam Izmail, pelabuhan pedalaman utama Ukraina yang berada di seberang Danube dari Rumania.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-525: Angka Kelahiran Ukraina Turun Drastis semenjak Invasi
Serangan di Pelabuhan Izmail yang juga diketahui sebagai gudang biji-bijian dan fasilitas pemuatan di Sungai Danube itu menyebabkan lonjakan harga biji-bijian global.
Beberapa bangunan di Izmail hancur, menghentikan pemuatan kapal yang digunakan untuk menghindari blokade de facto pada ekspor makanan Ukraina yang diberlakukan Rusia pada pertengahan Juli.
Yakni saat Rusia meninggalkan pengaturan ekspor biji-bijian Laut Hitam yang ditengahi PBB dan mulai menargetkan penyimpanan biji-bijian Ukraina serta infrastruktur ekspor.
Pemerintah Ukraina mengatakan 40.000 ton biji-bijian, yang dikirim ke negara-negara di Afrika serta China dan Israel, telah dihancurkan.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-524: Arab Saudi Disebut Bakal Jadi Tuan Rumah Perdamaian
“Bagi negara Rusia, ini bukan hanya pertempuran melawan kebebasan kami dan melawan negara kami,” kata Zelenskiy dalam pidato video malamnya pada hari Rabu.
“Moskow sedang mengobarkan pertempuran untuk bencana global. Dalam kegilaan mereka, mereka membutuhkan pasar pangan dunia untuk runtuh, mereka membutuhkan krisis harga, mereka membutuhkan gangguan pasokan.” imbuhnya.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Putin untuk membuka kembali pembicaraan tentang kesepakatan yang ditengahi presiden Turki musim panas lalu untuk melindungi ekspor biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam ke pasar dunia di tengah invasi yang dimulai sejak 24 Februari 2022 ini.
Kesepakatan itu berakhir pada 17 Juli, setelah penarikan Rusia.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-523: Putin Sebut Inisiatif Afrika Bisa Jadi Dasar Perdamaian
Setelah gelombang baru serangan pesawat tak berawak semalam, Erdogan, dalam panggilan telepon ke Kremlin, mengundang presiden Rusia untuk terlibat dalam pembicaraan baru mengenai perjanjian tersebut.
Seorang juru bicara mengatakan bahwa pemimpin Turki telah “menyatakan pentingnya menahan diri dari langkah-langkah yang dapat meningkatkan ketegangan selama perang Rusia-Ukraina, menekankan pentingnya inisiatif Laut Hitam, yang ia gambarkan sebagai jembatan perdamaian”.
Di sisi lain Juru Bicara Putin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa sang presiden membutuhkan pergerakan pada hambatan ekspor bebas biji-bijian dan pupuk Rusia, yang diberlakukan oleh pembatasan pembayaran sebagai bagian dari sanksi terhadap Kremlin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.