Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-393: NATO Ingin Barat Siapkan Bantuan Mematikan untuk Kyiv
Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-393, Kamis (23/3/2023): NATO menyerukan agar Barat bersiap untuk pasok bantuan mematikan ke Kyiv.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Prancis sebesar 1,89 persen dan Jerman di 1,49 persen gagal, meskipun keduanya telah berkomitmen untuk meningkat.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-387: Pasukan Tentara Bayaran Wagner Buat Kemajuan di Bakhmut
“Pada pertemuan puncak kami di Vilnius pada bulan Juli, saya berharap sekutu menyetujui janji investasi pertahanan baru yang lebih ambisius, dengan minimum 2 persen dari PDB untuk diinvestasikan dalam pertahanan kami,” jelas Stoltenberg pada saat publikasi laporan tersebut.
Ini merupakan sebuah komitmen bahwa orang dalam menekankan dia mengharapkan semua anggota untuk menyetujuinya.
Yang sama pentingnya, sebut Stoltenberg, adalah untuk mencegah China dari memasok senjata ke Rusia yang juga kekurangan amunisi utama.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-386: Pasukan Darat Zelensky Jatuhkan Jet Tempur Musuh di Bakhmut
Sebagaimana diketahui, Presiden China Xi Jinping telah merampungkan kunjungan 3 harinya di Ibu Kota Rusia, Moskow awal pekan ini.
China lantas telah diberitahu oleh anggota NATO bahwa akan ada "konsekuensi" jika memasok bantuan mematikan ke Rusia.
Stoltenberg menegaskan bahwa upaya serius China guna bertindak sebagai mediator dalam konflik harus disertai dengan upaya "untuk memahami perspektif Ukraina" dan untuk "berhubungan langsung dengan Presiden (Ukraina) Zelensky".
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-385: Polandia Bakal Kirim Jet Tempur MiG-29 ke Kyiv
Namun saat menyambut inisiatif perdamaian apa pun, dia mengeluh bahwa Beijing belum mengutuk invasi Rusia.
Stoltenberg mengira Barat telah menyediakan cukup peralatan militer, termasuk tank, kendaraan tempur, dan artileri roket, "untuk memungkinkan Ukraina merebut kembali wilayah guna membebaskan semakin banyak tanah" yang direbut oleh Rusia setelah invasi awal pada Februari 2022.
Tujuannya, sebut Stoltenberg, adalah "untuk memungkinkan Ukraina melancarkan serangan dan merebut kembali wilayah" meskipun dia mengatakan NATO bukan pihak dalam konflik, dengan anggota aliansi membuat keputusan sendiri untuk menyediakan senjata dan menyerahkan perhitungan medan perang kepada komandan Ukraina.
Baca juga: Mengenal Apa Itu MiG-29, Jet Tempur Soviet yang Bakal Dikirim Polandia ke Ukraina untuk Lawan Rusia
Namun Stoltenberg tidak mengesampingkan negara-negara anggota untuk melangkah lebih jauh dengan mengirim F-16 atau jet barat lainnya ke Ukraina, setelah permohonan "sayap untuk kebebasan" yang emosional oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, pada bulan Februari.
Bulan ini Polandia dan Slovakia diketahui setuju untuk memberikan 17 unit MiG-29 standar Soviet, tetapi jumlah total yang tersedia kecil.
“Kita harus terus memenuhi kebutuhan akan lebih banyak kemampuan,” ucap Stoltenberg, menyoroti bahwa meskipun ada penolakan awal yang jelas oleh Presiden AS Joe Biden untuk melepaskan pesawat tempur buatan AS, “belum ada keputusan tentang F-16”.
Baca juga: Mengenal Apa Itu F-16, Jet Tempur AS yang Enggan Dikirim Biden untuk Ukraina di Tengah Perang Rusia
Serangan Maut Rusia di Ibu Kota Ukraina
Dilansir TribunGorontalo.com dari Al Jazeera, Zelensky mengatakan bahwa Ukraina akan "menanggapi setiap pukulan" setelah serangan Rusia menewaskan sedikitnya 8 orang di wilayah Ibu Kota Ukraina, Kyiv, dan 1 orang di Kota Zaporizhzhia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.