Liga 3 Gorontalo

Ricuh Liga 3 Gorontalo Laga Persidago Vs Persital Talumolo, Sedari Awal Tak Diizinkan Ada Penonton

Penyebabnya, karena penonton yang tersulut emosi akibat tingginya tensi permainan Persidago vs Persital Talumolo dalam Liga 3 Gorontalo di Stadion Pem

|
TribunGorontalo.com
Kapolres Boalemo, AKBP Deddy Herman. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Pertandingan antara Liga 3 Gorontalo antara  Persidago vs Persital Talumolo, nyaris ricuh, Sabtu (11/3/2023). 

Penyebabnya, karena penonton yang tersulut emosi akibat tingginya tensi permainan Persidago vs Persital Talumolo dalam Liga 3 Gorontalo di Stadion Pemuda Boalemo.

Padahal sedari awal kata Kapolres Boalemo, AKBP Deddy Herman, pihaknya tidak merekomendasikan hadirnya penonton di laga Persidago vs Persital Talumolo tersebut.

Selain itu, penonton juga kata Deddy, sudah hadir duluan di Stadion Pemuda Boalemo. Saat itu panitia sudah berusaha meminta pendukung masing-masing tim, untuk keluar dari stadion. 

“Kemarin itu panitia sudah meminta supporter keluar, tapi supporter dari salah satu tim, menolak,” kata AKBP Deddy.

Baca juga: Polantas Gorontalo Kota Akan Mulai Patroli Sepeda Listrik di Jalan Raya

Sampai akhirnya kata dia, terjadi lempar-lemparan air minum di dalam stadion. Karena alasan keamanan, pihaknya pun menghentikan pertandingan. 

Pihaknya akan membolehkan pertandingan lanjut, jika dilaksanakan sesuai prosedur. Artinya, tak ada suporter yang masuk di dalam stadion.

Sebelumnya diketahui, laga Persidago vs Persital Talumolo berakhir ricuh, di Stadion Boalemo pada Sabtu (11/3/2023). 

Musababnya diceritakan oleh Asisten Pelatih Persidago, Farid Tanib kepada TribunGorontalo.com, Minggu (12/3/2023). 

Menurutnya, kericuhan dipicu oleh penonton yang tak terima keputusan wasit. 

Kata dia, pertikaian bermula saat penyerang Persital Talumolo Faisal Akili, terjatuh di dalam kotak penalti Persidago.

Baca juga: Kronologi Kericuhan Laga Persidago vs Persital Talumolo di Babak 8 Besar Liga 3 Gorontalo

Wasit yang bertugas saat itu, tak meniup peluit pelanggaran.

Hakim pertandingan itu hanya mengangkat tangan, tanda play on. Permainan pun tetap berlanjut.

"Si Akili (penyerang Persital) ini membawa bola di dalam kotak penalti, saat bek Persidago mau merampas bola, tiba-tiba Akili terjatuh (diving), wasit juga melihat jelas, dan tidak meniup peluitnya," cerita Farid kepada TribunGorontalo.com melalui sambungan telepon.

Saat Faisal Akili terjatuh, pendukung Persital Talumolo ketika itu mulai berteriak dan menyalahkan wasit. Keadaan pun mulai memanas.

Sebab wasit tidak meniup peluitnya, Persidago melakukan counter attack.

Iqbal Pakaya pemain sayap Persidago memanfaatkan serangan balik itu, membawa bola sampai ke kotak penalti dan ingin menggocek kiper Persital Talumolo.

Kiper milik Persital Talumolo pun langsung menjatuhkan Iqbal Pakaya dan bola lepas begitu saja.

Wasit juga tak meniup peluitnya, sehingga play on tetap dilakukan.

"Saat Iqbal Pakaya jatuh, wasit menyatakan play on, dari sini lah pertandingan mulai ricuh, dan penonton mulai melempari botol minuman di bench kami," lanjut cerita Farid.

Pelemparan botol minuman ke bench pemain Persidago itu menjadi alasan direktur pertandingan menghentikan laga babak delapan besar Liga 3 Gorontalo.

Sebelum insiden tersebut terjadi, Persidago telah unggul 1 - 0 atas Persital Talumolo.

Persidago mendapatkan skor 1 - 0 berkat gol Andre Ahmad di babak kedua menit 76.

Namun karena kericuhan tersebut, pertandingan babak delapan besar Liga 3 Gorontalo di Stadion Boalemo ditunda untuk sementara waktu.

Tim yang belum melakoni babak delapan besar juga ditunda secara paksa oleh Asprov PSSI Gorontalo.

Sebetulnya memang, pertandingan dalam Liga 3 Gorontalo tidak diizinkan untuk menghadirkan supporter di stadion. 

Hal itu berdasarkan rekomendasi auditor. Sebab, banyak hal yang harus dipenuhi oleh panitia pelaksana. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved