Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-366: Kyiv Takut Putin Peringati 1 Tahun Invasi dengan Serangan
Kondisi terkini perang, Jumat (24/2/2023): Ukraina khawatir Presiden Rusia Vladimir Putin peringati setahun invasi dengan serangkaian serangan.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Perang yang terjadi antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga hari ini, Jumat (24/2/2023) telah berlangsung selama 366 hari atau tepat setahun.
Kabar terbaru dalam perang adalah Ukraina khawatir Rusia bermaksud menandai peringatan 1 tahun invasi dengan serangan baru di kota-kota utama.
Presiden Rusia Vladimir Putin memulai Invasi ini sejak memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Invasi yang disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' ini, memiliki tujuan untuk memberantas 'genosida' di Donbas, serta 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-365: Biden Sebut Putin Salah Besar gegara Tangguhkan New START
Tetapi dalam perkembangannya, Rusia justru mencaplok 4 wilayah Ukraina sekaligus yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Konflik antara negara bertetangga itu, sampai saat ini masih berlanjut dan belum terlihat akan segera berakhir.
Kabar Terbaru Perang Rusia vs Ukraina
Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-366 perang Rusia vs Ukraina:
- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan situasi militer di selatan Ukraina "cukup berbahaya" di beberapa tempat sementara kondisi di timur "sangat sulit".
Berbicara dalam pidato video pada Jumat pagi waktu setempat pada peringatan pertama invasi Rusia di Ukraina, Zelensky mengatakan pasukan pro-Moskow telah kembali menembaki wilayah selatan yakni Kota Kherson, kali ini menghentikan panas untuk 40.000 orang.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-364: Serangan di Kherson Tewaskan 6 Orang dan Lukai 12 Korban
- Ukraina bersiap untuk kemungkinan serangan baru Rusia di kota-kota utama di tengah kekhawatiran bahwa Putin, bermaksud menandai peringatan itu dengan serangkaian serangan.
Staf umum Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah meningkatkan serangan di sepanjang garis depan timur dan pasukannya telah memukul mundur 90 serangan di timur dan timur laut dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-363: Presiden AS Joe Biden Tiba-tiba Kunjungi Kyiv, Ada Apa?
- Beberapa pejabat Amerika Serikat dan Barat memperkirakan korban militer Rusia hampir 200.000 tewas atau terluka.
Kerugian medan perang tidak mungkin diverifikasi secara independen, tetapi tentara yang bertempur di garis depan dan pejabat militer telah mengakui bahwa jumlah korban tewas telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Ribuan warga sipil tewas dan jaksa Ukraina telah melaporkan ribuan tuduhan kejahatan perang.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-362: Uni Eropa Ungkap Hal yang Bisa Bikin Perang Berakhir
- Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi resolusi untuk menuntut Rusia menarik pasukannya dari Ukraina.
Ada 141 suara mendukung dan 32 abstain pada Kamis (23/2/2023) malam.
Cina abstain dalam pemungutan suara serta enam negara bergabung dengan Rusia untuk memilih tidak, antara lain Belarus, Korea Utara, Eritrea, Mali, Nikaragua, dan Suriah.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-360: Zelensky Desak Sekutu Barat agar Cepat Kirim Senjata
- Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa pihaknya telah melihat tanda-tanda bahwa Cina sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata ke Rusia.
NATO lantas memperingatkan Cina agar tidak mengambil langkah semacam itu.
Stoltenberg mengatakan potensi bantuan Cina akan berarti memberikan "dukungan langsung terhadap pelanggaran hukum internasional yang terang-terangan, dan tentu saja (sebagai) anggota Dewan Keamanan PBB, Cina tidak boleh mendukung pelanggaran piagam PBB atau hukum internasional."
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-359: Roket Grad Hantam Pemukiman Bakhmut, 5 Orang Tewas
- Wakil Duta Besar Cina untuk PBB Dai Bing mengatakan "fakta brutal menawarkan banyak bukti bahwa pengiriman senjata tidak akan membawa perdamaian".
Selama debat PBB tentang rancangan resolusi yang mendesak Rusia untuk meninggalkan Ukraina, Dai Bing mengatakan "prioritas utama Cina adalah untuk memfasilitasi gencatan senjata dan penghentian permusuhan tanpa penundaan".
Dai Bing menambahkan bahwa pihaknya siap untuk "terus memainkan peran konstruktif" dalam menyelesaikan konflik di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menolak keras klaim Dai Bing bahwa Barat menambah bahan bakar ke dalam api dengan mempersenjatai Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-358: Serangan di Wilayah Timur Berlangsung Sepanjang Waktu
- Putin mengatakan Rusia akan mengerahkan rudal balistik antarbenua Sarmat yang baru, yang dijuluki "Setan 2", serta meluncurkan rudal hipersonik dan kapal selam nuklir baru.
Dalam pidato untuk menandai hari libur "Pembela Tanah Air" pada hari Kamis, Putin mengatakan Rusia akan "memberikan perhatian yang lebih besar" untuk meningkatkan kekuatan nuklirnya di darat, laut, dan udara.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-357: AS Klaim Pasukan Putin Kalah Strategis hingga Taktis
- Spanyol akan mengirimkan enam tank Leopard ke Ukraina dan bersedia menambah jumlah itu menjadi 10 jika perlu, kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez saat berkunjung ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv pada Kamis.
“Kami akan tetap di sisi Ukraina sampai perdamaian kembali ke Eropa,” ujar Sanchez seraya menambahkan bahwa Spanyol telah menawarkan untuk melatih tentara Ukraina tentang cara menggunakan tank.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-356: Adakan Pertemuan, NATO Bakal Bahas Tambahan Bantuan
- Australia akan mengirim pesawat tak berawak (drone) ke Ukraina dan memperluas sanksi terhadap pemerintah Rusia, serta tokoh militer dan media sebagai bagian dari janji untuk mendukung Kyiv "selama diperlukan", kata pemerintah Australia.
Paket tersebut mencakup larangan perjalanan dan pembekuan aset untuk 90 orang Rusia lainnya dan 40 entitas Rusia, termasuk outlet media milik negara Sputnik.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-355: Inggris Klaim Tingkat Kematian Pasukan Putin Tinggi
- Finlandia akan mengirim 3 tank tempur Leopard 2 ke Ukraina, kata Kementerian Pertahanan Finlandia.
Pengumuman itu muncul setelah Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson mengatakan terbuka untuk mengirim beberapa tank tempur Leopard.
Pemerintah Ceko juga telah mengumumkan pengiriman bantuan militer lebih lanjut ke Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-353: Putin Luncurkan Ratusan Rudal, Listrik Ukraina Padam
- Seorang pejabat militer AS mengatakan butuh waktu hingga 2 tahun untuk mengirim tank M1 Abrams ke Ukraina.
AS mengumumkan pada bulan Januari bahwa mereka akan memasok Ukraina dengan 31 tank canggih M1 Abrams senilai 400 juta dolar dalam hitungan bulan.
Tetapi rencana masih disusun tentang bagaimana dan kapan mereka akan dikirim, kata Menteri Angkatan Darat AS Christine Wormuth.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Abrams, Tank Tempur Utama yang Enggan Dikirim AS ke Ukraina untuk Lawan Rusia
- Moldova menepis tuduhan Kementerian Pertahanan Rusia bahwa Ukraina berencana untuk menginvasi wilayah Transdniestria Moldova yang memisahkan diri setelah melakukan operasi bendera palsu, dan menyerukan agar tenang.
Kementerian Rusia mengatakan Ukraina berencana melakukan serangan yang konon dilakukan oleh pasukan Rusia dari Transnistria sebagai dalih untuk invasi, lapor media pemerintah.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-352: Serangan Baru Pasukan Vladimir Putin di Luhansk
- Para diplomat top Uni Eropa telah gagal menyelesaikan putaran kesepuluh sanksi blok tersebut terhadap Rusia, yang akan melarang penjualan lebih banyak teknologi yang sangat penting bagi militer.
Pembicaraan dipahami terhenti pada masalah perdagangan karet dengan Rusia.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden akan bertemu secara virtual pada hari Jumat dengan para pemimpin G7 dan Zelensky untuk mengumumkan sanksi baru terhadap mereka yang membantu upaya perang Rusia, kata Gedung Putih.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.