Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-345: Janji Menang, Putin Bangkitkan Semangat Perang Dunia II

Presiden Rusia Vladimir Putin janjikan kemenangan atas perang di Ukraina dengan membangkitkan semangat kemenangan Soviet atas Nazi Jerman di PD II.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Tangkapan Layar The Guardian
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin saat memberikan pidato dalam rangka perayaan Hari Kemenangan 'Victory Day' pada Senin, 9 Mei 2022. Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-345 pada Jumat (3/2/2023) Putin menjanjikan kemenangan di Ukraina dengan membangkitkan semangat kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam pertempuran Stalingrad di Perang Dunia II. 

TRIBUNGORONTALO.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menjanjikan kemenangan atas perangnya di Ukraina yang hingga kini masih berlangsung.

Dilansir TribunGorontalo.com dari Al Jazeera pada Jumat (3/2/2023) atau hari ke-345 perang Ukraina, Putin telah membangkitkan semangat kemenangan Rusia atas Nazi dalam Perang Dunia II yang terkenal.

Maksud Putin tersebut ialah untuk menggalang semangat bangsanya sambil memprediksi kemenangan Rusia dalam perang di Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 ini.

Hal itu disampaikan Putin saat berpidato dalam acara peringatan 80 tahun kemenangan Soviet pada Perang Dunia II atas pasukan Nazi Jerman dalam pertempuran Stalingrad.

Baca juga: Jelang Setahun Perang Rusia, Ukraina Klaim Pasukan Putin Bakal Luncurkan Serangan Besar-besaran

Putin pun terlihat meletakkan karangan bunga di api abadi kompleks peringatan untuk tentara Tentara Merah yang gugur di Volgograd di Rusia wilayah selatan, nama Kota Stalingrad saat ini.

Dalam kesempatan itu juga, Putin membandingkan perang Rusia di Ukraina dengan Perang Dunia II dan mengecam Jerman karena membantu mempersenjatai Kyiv.

“Sayangnya, kami melihat bahwa ideologi Nazisme dalam bentuk dan manifestasinya yang modern kembali mengancam keamanan negara kami secara langsung,” kata Putin dalam pidatonya, Kamis (2/2/2023).

“Berulang kali kita harus mengusir agresi kolektif Barat.” imbuhnya.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-344: Inggris Masih Ogah Kirim Jet Tempur ke Kyiv, Ini Alasannya

Putin dan pejabat Rusia lainnya sering mencirikan Ukraina sebagai sarang kepercayaan neo-Nazi, meskipun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah keturunan Yahudi.

Putin juga mengecam Jerman karena membantu mempersenjatai Ukraina.

Terkait hal itu, Putin lantas mengatakan bahwa dia siap menggunakan seluruh persenjataan Rusia, termasuk senjata nuklir dalam invasi di Ukraina.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-343: AS Siapkan Paket Bantuan Senilai 2 Miliar Dolar untuk Kyiv

“Luar biasa, tapi itu fakta. Mereka mengancam kita lagi dengan tank Leopard Jerman dengan salib dicat di baju besi mereka,” ujar Putin.

“Dan mereka akan kembali melawan Rusia di wilayah Ukraina dengan tangan pengikut Hitler, Banderites,” lanjutnya merujuk pada pemimpin nasionalis Ukraina era Perang Dunia II, Stepan Bandera yang secara luas dianggap sebagai kolaborator Nazi.

Jerman, yang selama berbulan-bulan mempertimbangkan keputusannya untuk mengirim tank ke Ukraina, akhirnya mau untuk mengirimkannya pada akhir Maret atau awal April 2023 mendatang.

Bantuan dari Jerman itu sebagai bagian dari aliansi negara-negara yang bersedia memasok unit ke Ukraina.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-342: Zelensky Sebut Pasukan Putin Mulai Balas Dendam

Pertempuran Stalingrad

Pertempuran Stalingrad merupakan pertempuran besar Perang Dunia II yang mana Nazi Jerman beserta sekutunya melawan Uni Soviet untuk menguasai Kota Stalingrad, perbatasan timur Eropa.

Untuk diketahui, Pertempuran Stalingrad memiliki gaung yang dalam di Rusia.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-341: Tolak Kirim Jet, Kanselir Jerman Kembali Dikecam

Pertempuran 5 bulan yang berlangsung antara Agustus 1942 sampai Februari 1943 dianggap sebagai pertempuran paling berdarah dalam sejarah, dengan jumlah korban tewas tentara dan warga sipil mencapai 2 juta jiwa.

Sebagian besar kota pun hancur menjadi puing-puing sebelum pasukan Nazi menyerah pada 2 Februari 1943.

Itu adalah titik balik utama dalam Perang Dunia II dan pertempuran tersebut tetap menjadi sumber kebanggaan yang sangat besar di Rusia modern, dipuji sebagai demonstrasi kekuatan militer dan keseriusan moral.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-339: Biden Punya Kunci untuk Stop Konflik tapi Belum Bertindak

Kota Stalingrad berganti nama pada tahun 1961 sebagai bagian dari penolakan Uni Soviet terhadap kultus kepribadian diktator Joseph Stalin.

Seruan untuk memulihkan nama lamanya belum mendapat restu Kremlin.

Ketika pasukan Rusia berjuang untuk mendapatkan tempat di Ukraina, politisi dari partai Rusia Bersatu yang dominan telah diberitahu untuk menyamakan perjuangan Ukraina dengan Stalingrad, lapor surat kabar Kommersant.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved