Arti Kata

Mengenal Apa Itu Tonic Immobility, Respons yang Berpotensi Kuat Dialami Putri Candrawathi

Ahli psikologi menyebut Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo berpotensi kuat alami tonic immobility terkait kasus dugaan pelecehan seksual.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Wahid Nurdin
Kolase YouTube KOMPASTV
Ahli Psikologi Reni Kusumowardhani dan Putri Candrawathi istri eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (21/12/2022). Reni menyebut bahwa Putri Candrawathi berpotensi kuat alami Tonic Immobility, apa itu Tonic Immobility? 

TRIBUNGORONTALO.COM - Ahli psikologi menyebut Putri Candrawathi istri eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo berpotensi mengalami tonic immobility.

Potensi tonic immobility ini berkaitan dengan klaim Putri Candrawathi yang mengaku sebagai korban pelecehan seksual dari ajudannya, Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Apa Itu Tonic Immobility?

Dilansir TribunGorontalo.com dari mcasa.org, tonic immobility adalah keadaan yang kaku dan tidak bergerak sebagai respons terhadap rasa takut yang intens.

Baca juga: Apa Itu Visum et Repertum, Bukti Kuat yang Tak Dimilki Putri Candrawathi di Kasus Pelecehan Seksual

Para ilmuwan berteori bahwa tubuh memasuki tonic immobility atau imobilitas tonik ketika tubuh menilai bahwa berlari atau melawan akan meningkatkan risiko rasa sakit atau penderitaan.

Tonic immobility merupakan respons bawah sadar yang telah lama dipelajari di dunia hewan: bayangkan posum yang lemas dan “berpura-pura mati” untuk melindungi diri dari ancaman.

Adapun tonic immobility pada manusia adalah bidang studi yang lebih baru, tetapi menjadi jelas bahwa respons ini sangat umum terjadi pada korban kekerasan seksual.

Ketika seseorang diserang, mereka mungkin merasa dirinya menjadi kaku, kaku, dan tidak dapat bergerak, baik untuk sebagian serangan atau selama peristiwa traumatis penuh.

Baca juga: Ahli Ungkap Hasil Tes Poligraf Ferdy Sambo dan Istrinya Terindikasi Berbohong, Apa Itu Poligraf?

Jika Anda pernah mendengar seorang penyintas menggambarkan bahwa mereka hanya "membeku", selama penyerangan, kemungkinan besar mereka mengalami tonic immobility.

Dalam sebuah penelitian baru-baru ini terhadap korban kekerasan seksual, 70 persen melaporkan bahwa mereka mengalami tonic immobility setidaknya untuk sebagian dari penyerangan mereka.

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa penyintas yang mengalami imobilitas tonik sering merasa lebih malu dan menyalahkan diri sendiri setelah penyerangan.

Mengingat konsekuensi dari kepercayaan budaya pada mitos bahwa penyintas harus selalu lari atau melawan.

Baca juga: Apa Itu Putusan Sela? Bagian Sidang Kasus Brigadir J yang Nyatakan Eksepsi Ferdy Sambo Cs Ditolak

Dalam studi yang lebih baru, para peneliti juga menemukan bahwa orang yang selamat yang mengalami imobilitas tonik lebih mungkin mengalami depresi dan Gangguan Stres Pascatrauma (Post-Traumatic Stress Disorder/PTSD) setelah penyerangan.

Putri Candrawathi Alami Tonic Immobility?

Ahli Psikologi Reni Kusumowardhani menyatakan bahwa Putri Candrawathi mengalami tonic immobility.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved