Perang Rusia Ukraina

Cegah Kena Rudal Nyasar dari Perang Rusia-Ukraina Lagi, Jerman Tawari Polandia Sistem Pertahanan

Jerman tawarkan sistem pertahanan udara, Patriot ke Polandia untuk cegah kena hantaman rudal nyasar dari perang Rusia vs Ukraina lagi.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Tangkapan Layar The Guardian
Foto: Tim penyelamat Ukraina saat melakukan proses evakuasi di bangunan tempat tinggal yang rusak akibat serangan militer Rusia di Kota Chasiv Yar wilayah Donetsk Ukraina beberapa waktu lalu. Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina hari ke-270 pada Minggu (20/11/2022: Jerman menawarkan sistem pertahanan rudal, Patriot kepada Polandia untuk membantunya mengamankan wilayah udara setelah terjadi ledakan sebuah rudal nyasar yang jatuh di Desa Przewodow, Polandia, dekat perbatasan Ukraina. 

TRIBUNGORONTALO.COM - Jerman menawarkan sistem pertahanan rudal miliknya yakni Patriot kepada Polandia untuk membantunya mengamankan wilayah udara negara anggota NATO itu.

Hal ini sebagai respons terhadap ledakan sebuah rudal nyasar yang jatuh di Desa Przewodow, Polandia, dekat perbatasan Ukraina yang menewaskan dua orang pada Selasa (15/11/2022).

Awalnya, ledakan ini diduga merupakan ulah pasukan perang Rusia, namun NATO menyatakan bahwa kemungkinan rudal itu milik Ukraina yang nyasar.

Dilansir TribunGorontalo.com dari Reuters, Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht pada Minggu (20/11/2022), mengatakan bahwa Berlin menawarkan sistem pertahanan udara, Patriot kepada Polandia.

Baca juga: NATO Menduga Rudal yang Hantam Polandia Bukan Milik Rusia tapi Ukraina, Zelensky Bantah

Pemerintah Jerman telah mengatakan akan menawarkan tetangganya bantuan lebih lanjut dalam pengawasan udara dengan Eurofighters Jerman setelah insiden tersebut.

Yang mana ledakan itu awalnya menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Ukraina dapat meluas melintasi perbatasan.

“Kami telah menawarkan dukungan Polandia dalam mengamankan wilayah udara, dengan Eurofighters kami dan dengan sistem pertahanan udara Patriot,” kata Lambrecht kepada Rheinische Post dan Jenderal Anzeiger.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-271: Zelensky Sebut Pasukan Putin Luncurkan Hampir 400 Serangan

Rudal yang menghantam Polandia pekan lalu, menewaskan dua orang, tampaknya ditembakkan oleh pertahanan udara Ukraina daripada serangan Rusia, menurut Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Sistem pertahanan udara berbasis darat seperti Patriot Raytheon (RTX.N) dibangun untuk mencegat rudal yang masuk.

NATO telah bergerak untuk memperkuat pertahanan udara di Eropa timur sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-267: NATO Menduga Rudal yang Hantam Polandia Bukan Ulah Putin

Lebih dari selusin sekutu NATO yang dipimpin oleh Jerman pada Oktober 2022 memulai inisiatif untuk bersama-sama mendapatkan sistem pertahanan udara untuk beberapa lapisan ancaman, termasuk Patriot.

Jerman sendiri memiliki 36 unit Patriot ketika menjadi negara garis depan NATO selama Perang Dingin.

Pasukan Jerman kini juga memiliki 12 unit Patriot, yang mana dua di antaranya dikerahkan ke Slovakia.

Baca juga: Joe Biden Ragu Rudal yang Meledak di Polandia adalah Ulah Pasukan Rusia yang Perang di Ukraina

Ukraina Bantah Dugaan NATO

Diberitakan sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah dugaan yang menyatakan ledakan di Polandia disebabkan oleh rudal Ukraina, bukan Rusia.

Dilansir TribunGorontalo.com dari Evening Standard, Zelensky menyatakan dia yakin ledakan mematikan hari Selasa di Polandia bukan disebabkan oleh rudal Ukraina.

Baca juga: NATO Langsung Gelar Pertemuan setelah Polandia Ngaku Diserang Rudal Rusia, Apa Itu NATO?

“Saya yakin itu bukan rudal kami,” ujar Zelensky, menurut kantor berita Interfax Ukraina.

Lonceng peringatan dibunyikan di seluruh dunia pada Selasa malam ketika The Associated Press melaporkan seorang pejabat intelijen AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan rudal Rusia telah menyeberang ke Polandia anggota NATO.

NATO sedang melakukan penyelidikan atas serangan yang tampak di Desa Przewodow yang menewaskan 2 orang tersebut.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-266: Polandia Klaim Diserang Rudal Pasukan Putin, NATO Bergerak

Kemudian pada hari Rabu (16/11/2022), Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan ledakan itu kemungkinan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina yang menyimpang.

Namin Stoltenberg menilai bahwa meskipun tampaknya ledakan itu disebabkan oleh rudal Ukraina, kesalahan pada akhirnya terletak pada Rusia, bukan Kyiv.

“Ini bukan kesalahan Ukraina. Rusia memikul tanggung jawab utama karena melanjutkan perang ilegal melawan Ukraina,” kata Stoltenberg kepada wartawan di markas NATO, Brussel, Belgia.

Baca juga: Update Perang Hari Ke-269: Rusia Tuding Ukraina Eksekusi Mati Tawanan Perang di Donbas

Insiden itu terjadi ketika Rusia menembakkan sejumlah rudal ke kota-kota di seluruh Ukraina, yang menurut Kyiv adalah gelombang serangan paling intens dalam perang yang dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.

Dalam beberapa jam setelah insiden itu, Zelensky menyalahkan "teror rudal Rusia", dan Kyiv tampaknya tidak siap pada hari Rabu untuk mengakui keterlibatan misilnya sendiri.

Adapun Rusia juga telah  menyangkal keterlibatannya dalam ledakan di Polandia.

Kementerian Pertahanan Rusia menggambarkan klaim keterlibatan Moskow itu sebagai "provokasi yang disengaja yang bertujuan untuk meningkatkan situasi".

Kremlin mengatakan pada hari Rabu bahwa beberapa negara telah membuat "pernyataan tidak berdasar" tentang insiden tersebut.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-269: Jaringan Listrik Kyiv Diserang saat Musim Dingin Tiba

Meski begitu, Kyiv hingga pada hari Rabu tetap menuding Rusia terlibat dalam ledakan rudal di wilayah perbatasan Ukraina-Polandia tersebut.

Sorang pejabat pertahanan senior Ukraina menyebut Kyiv memiliki bukti “jejak Rusia” dalam ledakan tersebut, tanpa memberikan rincian apapun.

Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan bahwa Kyiv menginginkan penyelidikan bersama tentang insiden ledakan Polandia tersebut dengan mitranya.

Danilov menyatakan Kyiv juga ingin melihat informasi yang menjadi dasar kesimpulan sekutunya bahwa rudal Ukraina mungkin berada di balik ledakan itu.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved