Perang Rusia Ukraina
Ditemui Olaf Scholz, Xi Jinping Tolak Rusia Pakai Nuklir dan Ingin Putin Akhiri Perang Ukraina
Bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Cina Xi Jinping kutuk ancaman nuklir Rusia di Ukraina dan ingin perang oleh Vladimir Putin itu berakhir.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Hal itu dinyatakan mereka saat Xi Jinping dan Olaf Scholz melakukan pertemuan di Beijing, Cina pada Jumat (4/11/2022) kemarin.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-254: Badan Nuklir PBB Tak Temukan Bukti Zelensky Pakai Bom Kotor
Xi Jinping dan Olaf Scholz juga memperingatkan terhadap konflik nuklir yang potensial dalam invasi Rusia di Ukraina.
Olaf Scholz mengatakan Moskow dalam bahaya “melewati batas” jika menggunakan senjata atom, dalam pertemuan pertamanya dengan Xi Jinping tersebut.
Olaf Scholz berada di Beijing untuk kunjungan satu hari yang telah menuai kritik atas dukungan diam-diam Cina untuk Rusia, kontroversi yang berkepanjangan mengenai hubungan ekonomi dan HAM.
Itu terjadi setelah Xi Jinping semakin memperkuat pemerintahan otoriternya di sebuah kongres besar partai Komunis bulan lalu.
Baca juga: Perang Rusia Vs Ukraina: Zelensky Sebut Putin Gagal karena Mau Ikut Kesepakatan Ekspor Gandum Lagi
Kunjungan Olaf Scholz juga mencerminkan pentingnya hubungan perdagangan Jerman dengan Cina, ekonomi terbesar kedua di dunia, khususnya di sektor otomotif dan manufaktur.
“Saat ini, situasi internasional kompleks dan dapat berubah,” kata Xi Jinping seperti dikutip Olaf Scholz oleh penyiar CCTV negara.
“Sebagai kekuatan berpengaruh, China dan Jerman harus bekerja sama di masa perubahan dan kekacauan untuk memberikan lebih banyak kontribusi bagi perdamaian dan pembangunan dunia.” lanjutnya
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-253: Putin Bersedia Gabung Kesepakatan Ekspor Gandum Lagi
Di Ukraina, Xi Jinping “menunjukkan bahwa Cina mendukung Jerman dan Uni Eropa dalam memainkan peran penting dalam mempromosikan pembicaraan damai dan mempromosikan pembangunan kerangka keamanan Eropa yang seimbang, efektif dan berkelanjutan”, CCTV melaporkan.
Xi Jinping dan Olaf Scholz mengutuk ancaman Rusia untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Komunitas internasional harus “menciptakan kondisi untuk dimulainya kembali negosiasi (dan) bersama-sama menentang penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir”, jelas Xi Jinping.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)