Arti Kata

Warga Korea Selatan Banyak yang Ikut Program CPR Pasca Tragedi Halloween Itaewon, Apa Itu CPR?

Setelah tragedi Halloween Itaewon yang tewaskan lebih 150 orang terjadi, warga Korea Selatan berbondong-bondong pelajari CPR, apa itu CPR?

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Yonhap via Korea Herald
Ilustrasi CPR. Pejabat dari markas besar Konfederasi Serikat Buruh Korea di Pulau Jeju mengambil bagian dalam sesi untuk mempelajari cara melakukan CPR di Jeju Safety Experience Hall di Awol-eup, Kota Jeju, Rabu (2/11/2022). Kabarnya banyak warga Korea Selatan yang ikut program pelatihan CPR setelah tragedi perayaan Halloween di Itaewon, Seoul yang tewaskan lebih dari 150 orang terjadi. Apa Itu CPR? 

Pada akhir setiap kompresi, tekanan dilepaskan dan dada dibiarkan pulih sepenuhnya, meskipun tangan penyelamat tidak dilepas.

Baca juga: Apa Itu CN? Jenis Gas Air Mata yang Sering Digunakan Aparat Kepolisian untuk Bubarkan Kerusuhan

Setelah 30 kompresi, penyelamat memberikan dua napas penuh, lalu 30 kompresi lagi, dan seterusnya.

CPR terus berlanjut tanpa gangguan sampai pernapasan dan sirkulasi spontan pulih atau sampai bantuan medis profesional diperoleh.

Prosedur ini agak dimodifikasi untuk bayi dan anak-anak serta dalam keadaan khusus seperti cedera.

Warga Korsel Tertarik Ikut Latihan CPR Pasca Tragedi Halloween Itaewon

Dilansir TribunGorontalo.com dari Korea Herald pada Kamis (3/11/2022), program pelatihan CPR menarik perhatian setelah tragedi Halloween Itaewon.

Baca juga: Apa Itu Etilen Glikol? Senyawa Kimia di Obat Sirup yang Diduga Sebabkan Gagal Ginjal Akut Anak

Choi In Ae, seorang pekerja kantoran yang bekerja untuk sebuah perusahaan farmasi, telah menghadiri sesi pelatihan tanggap darurat setiap tahun.

Itu adalah program wajib yang dibutuhkan oleh perusahaannya, yang sering dia selesaikan.

Setelah mengetahui tentang seruan putus asa bagi mereka yang tahu cara melakukan CPR pada korban di lokasi kerumunan massa Itaewon, In Ae sekarang berpikir secara berbeda tentang pelatihan udara pertama.

“Saya menerima pelatihan tanggap darurat seperti CPR dan manuver Heimlich dari perusahaan saya. Tetapi sulit untuk segera menanggapi keadaan darurat hanya dengan satu program pelatihan," ujar In Ae.

Baca juga: Apa Itu Gagal Ginjal Akut? Penyakit yang Secara Misterius Serang Anak-anak di Indonesia

“Saya berencana untuk mengambil program ini dengan serius mulai sekarang dan berlatih berulang kali.” sambungnya.

Setelah lebih dari 150 orang tewas di jalanan Itaewon yang penuh sesak pada Sabtu malam dalam bencana kerumunan terburuk di Korea Selatan sepanjang sejarah, lebih banyak orang warga negeri gingseng itu menunjukkan minat untuk mempelajari keterampilan pertolongan pertama.

Dari lokasi di mana program pelatihan semacam itu ditawarkan hingga video tutorial yang menunjukkan langkah-langkah yang harus diambil, platform jejaring sosial dipenuhi dengan informasi tentang CPR.

Dalam kasus serangan jantung yang menjadi penyebab utama kematian korban bencana Itaewon, waktu emasnya adalah empat hingga enam menit.

Baca juga: Apa Itu Omicron XBB? Subvarian Baru Covid-19 yang Sudah Masuk ke Indonesia, Disertai Gejala Pasien

Sementara itu, pertolongan pertama yang cepat seperti CPR dan defibrilator otomatis memiliki dampak yang besar pada peluang pasien untuk bertahan hidup.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved