Jawaban Menlu Rusia Ditanyai Jurnalis Ukraina soal Pencurian Gandum

Jurnalis Ukraina melontarkan pertanyaan memojokkan kepada Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, saat berada di Ankara, Turki.

Editor: Lodie Tombeg
Kompas.com/AFP
Menteri Luar Negri Rusia, Sergey Lavrov 

Namun keberadaan mereka masih terlihat di citra satelit.

Kapal-kapal tersebut dilaporkan sempat berlabuh di Turki atau Suriah, dan mereka mematikan transponder saat melintasi Mediterania, untuk menyembunyikan lokasi tujuan akhir.

Kewaspadaan AS mengenai gandum Ukraina yang diangkut Rusia, meningkatkan dilema negara-negara Afrika, karena mereka menghadapi pilihan sulit antara harus mengambil keuntungan dari tawaran Rusia untuk membeli gandum.

Namun memancing kekecewaan pihak Barat, atau menolak tawaran pasokan gandum yang murah di tengah krisis pangan dan ratusan ribu orang kelaparan.

Negara-negara di benua Afrika sangat terpengaruh terhadap kelangkaan pasokan biji-bijian, yang sebagian besar diakibatkan oleh blokade Rusia terhadap Pelabuhan Ukraina, yang membuat harga biji-bijian, minyak goreng, bahan bakar dan pupuk melambung.

Pada hari Jumat (3/6/2022) kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Kepala Uni Afrika sekaligus Presiden Senegal Macky Sall, untuk menemukan solusi terkait masalah pasokan gandum.

Para kritikus mengatakan, pertemuan tersebut merupakan upaya Putin untuk memanfaatkan perpecahan di negara-negara Afrika dalam menanggapi sanksi Barat yang diterima Rusia.

Banyak negara di Afrika yang tidak sependapat dalam menanggapi sanksi Barat yang dijatuhkan ke Rusia, karena ketergantungan mereka terhadap penjualan senjata Rusia, simpati era Perang Dingin yang masih ada, dan ancaman krisis pangan.

Rusia dan Ukraina biasanya memasok sekitar 40 persen kebutuhan gandum di Afrika. Tahun lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan harga gandum telah melonjak hingga 23 persen.

Menurut PBB, kekeringan di Afrika yang sebagian besar terjadi di beberapa negara seperti Somalia, Ethiopia dan Kenya, menyebabkan 17 juta orang kelaparan. Lebih dari 200.000 orang di Somalia dilaporkan berada di ambang kelaparan.

Direktur badan penelitian di Kenya, Institut Internasional HORN untuk Studi Strategis, Hassan Khannenje mengatakan banyak negara di Afrika tidak ragu untuk membeli gandum yang dipasok Rusia, karena mereka dituntut untuk memenuhi kebutuhan pangan di negaranya.

“Ini bukan dilema. Orang Afrika tidak peduli dari mana mereka mendapatkan makanan mereka, dan jika seseorang ingin bermoral tentang itu, mereka salah. Kebutuhan akan makanan sangat parah, sehingga itu bukan sesuatu yang perlu mereka perdebatkan,” kata Khannenje.

Wakil Menteri Pertanian Ukraina, Taras Vysotsky mengatakan solusi untuk masalah pangan di Afrika adalah dengan menghentikan serangan Rusia.

“Ada jawaban sederhana. Yaitu hentikan pertempuran.” ujar Vysotsky.

Vysotsky dan pejabat Ukraina lainnya selama berbulan-bulan menuduh Rusia telah mencuri biji-bijian dari wilayah Ukraina yang Moskow kuasai. Sebagian besar gandum dilaporkan dicuri dari wilayah Zaporizhzhia, Kherson, Donetsk dan Luhansk.

Laporan pertama mengenai pencurian biji-bijian Ukraina muncul pada pertengahan Maret. Vysotsky juga melaporkan, Rusia telah mencuri mesin pertanian Ukraina seharga 15 juta dolar AS hingga 20 juta dolar AS. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jurnalis Ukraina Konfrontasi Langsung Menlu Rusia: Selain Biji-bijian, Apa Lagi yang Anda Curi?

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved