Konflik Rusia vs Ukraina

Rusia dan AS Memanas, Putin Ancam Serang Target Baru di Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa Moskow akan menyerang target baru jika Amerika Serikat memasok rudal jarak jauh.

Editor: Lodie Tombeg
tribunnews
Personel militer AS berjaga di depan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) M142 selama Pameran Pertahanan Dunia pertama Arab Saudi, di utara ibu kota Riyadh, pada 6 Maret 2022. 

HIMARS yang diberikan ke Ukraina akan memiliki jangkauan sekitar 80km, kata seorang pejabat AS.

Unit Himars membawa satu pod berisi enam peluru kendali 227mm (M270 membawa dua pod), atau satu pod besar yang dimuat dengan rudal taktis Army Tactical Missile System (ATACMS).

AS tidak akan memasok Ukraina dengan ATACMS, yang memiliki jangkauan 300 km.

Dengan kru kecil, HIMARS dapat mengeluarkan pod bekas dan memuat yang baru dalam hitungan menit, tanpa bantuan kendaraan lain.

Para kru akan membutuhkan beberapa pelatihan.

Militer AS sudah memiliki unit HIMARS di Eropa; dan sekutu NATO Polandia dan Rumania telah memperoleh sistem tersebut.

Mengapa HIMARS sangat berguna bagi Ukraina?

HIMARS akan memberi pasukan Ukraina kemampuan untuk menyerang lebih jauh di belakang garis Rusia, dan pada jarak yang lebih terlindungi dari persenjataan jarak jauh Rusia sendiri.

Rudal berpemandu GPS yang ditembakkan HIMARS memiliki jangkauan sekitar dua kali lipat dari howitzer M777 yang baru-baru ini dipasok AS ke pasukan Ukraina.

Pada jarak kira-kira 80km, hal itu umumnya menempatkan Himars di luar jangkauan artileri Rusia sendiri, sementara menempatkan baterai Rusia dalam bahaya.

Roket ini juga dapat mengancam depot pasokan Rusia, di tengah keyakinan Barat bahwa pasukan Rusia mengalami masalah logistik.

Beberapa analis mengatakan HIMARS dapat menjadi "pengubah permainan" dalam perang pada saat pasukan Ukraina tampaknya berjuang di bawah tembakan artileri Rusia.

Tetapi yang lain mengatakan Himars tidak akan tiba-tiba membalikkan keadaan.

Mengutip Al Jazeera, AS telah bergulat dengan menyediakan senjata yang dapat berisiko meningkatkan konflik di luar perbatasan Ukraina.

Hingga saat ini, AS belum secara terang-terangan mendukung serangan jarak pendek yang dilaporkan dilakukan Ukraina di dalam wilayah Rusia, baik dengan roket, drone, atau helikopter.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved