Jepang Bakal Larang Ekspor Barang-barang Mewah ke Rusia

Hirokazu Matsuno selaku Sekretaris Kabinet Jepang mengaku akan meminta perusahaan Jepang untuk 'menolak' permintaan Rusia.

kompas.com
Rubel, mata uang negara Rusia 

TRIBUNGORONTALO.COM - Hirokazu Matsuno selaku Sekretaris Kabinet Jepang mengaku akan meminta perusahaan Jepang untuk 'menolak' permintaan Rusia.

Penolakan perusahaan Jepang berupa pembayaran dalam bentuk mata uang rubel, terutama di sektor energi.

Jepang juga akan melarang ekspor barang-barang mewah ke Rusia.

Keputusan pejabat negeri sakura itu mendasar pada invasi Rusia terhadap Ukraina.

Mulai 5 April mendatang, Jepang akan memberlakukan aturan tersebut.

Dikutip dari laman Ukrinform, Selasa (29/3/2022), barang-barang yang dilarang ekspor itu termasuk diantaranya mobil mewah, sepeda motor, minuman keras, kosmetik, barang-barang fashion dan karya seni.

Pada 23 Maret lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negaranya akan menuntut 'negara-negara yang tidak bersahabat' ini untuk membayar pasokan gas Rusia dalam bentuk mata uang rubel.

Langkah tersebut dilihat sebagai upaya untuk menahan jatuhnya mata uang nasional Rusia dan menghindari sanksi negara Barat yang dikenakan pada Rusia.

Sementara itu, Menteri Energi dari Kelompok Tujuh (Group of Seven) secara tegas menolak tuntutan yang diajukan oleh Putin. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved