PLN
Mahasiswa Singapore Polytechnic Kagum Produksi Teh Cascara Desa Lembanna Binaan YBM PLN UIP Sulawesi
Rombongan dosen serta mahasiswa dari Singapore Polytechnic datang langsung ke Desa Lembanna untuk mempelajari produksi teh cascara
TRIBUNGORONTALO.COM -- Desa Lembanna, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tengah jadi sorotan hingga Internasional.
Dimana potensi lokal yang selama ini tersembunyi, kini menarik perhatian dunia akademik.
Rombongan dosen serta mahasiswa dari Singapore Polytechnic datang langsung ke Desa Lembanna untuk mempelajari produksi teh cascara, minuman herbal berbahan dasar kulit kopi yang kini menjadi primadona baru berkat sentuhan pemberdayaan dari Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UIP Sulawesi.
Baca juga: Soal Kajian Lalu Lintas di Jalan HOS Cokroaminoto, Dosen Gorontalo Minta Pemerintah Tak Tergesa-gesa
Baca juga: Gorontalo Terik Maksimal, BMKG: Masih Normal!
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari program kolaborasi global-lokal yang menghubungkan praktik pemberdayaan berbasis masyarakat dengan perspektif pendidikan Internasional.
Para peserta tertarik melihat langsung bagaimana masyarakat Lembanna mengolah kulit kopi (cascara) menjadi minuman herbal bernilai ekonomi tinggi melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.
Selama hampir tiga tahun terakhir, YBM PLN UIP Sulawesi konsisten mendampingi dan memberdayakan masyarakat Desa Lembanna melalui pelatihan dan penguatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Cahaya Lembanna.
Sekitar 30 anggota dari berbagai latar belakang, termasuk buruh tani, ibu rumah tangga, janda, dan lansia, dibina agar mampu mandiri secara ekonomi.
“Kunjungan dari Singapore Polytechnic membuktikan bahwa potensi lokal Desa Lembanna mendapat apresiasi internasional. Produk lokal yang dikembangkan secara berkelanjutan dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjadi inspirasi global,” ujar Ketua YBM PLN UIP Sulawesi, M. Pahri Jafar.
Ia menambahkan, “Program kami tidak hanya memberikan bantuan materiil, tetapi juga pembinaan berkelanjutan agar masyarakat siap mengelola usahanya secara mandiri setelah pendampingan berakhir pada November 2025.”
Ketua LSM Cahaya Lembanna, Khaedir Baharuddin, mengungkapkan, “Berkat dukungan YBM PLN UIP Sulawesi, kami tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang.
Baca juga: Indonesia Gelontorkan Rp 145 Triliun untuk Bawa Pulang 42 Jet Tempur dari China
Baca juga: Info Cuaca Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango Besok Jumat 17 Oktober 2025
Dari hasil tani biasa, kini kami menghasilkan teh cascara, kopi lokal, madu, dan berbagai produk olahan khas Lembanna yang semakin dikenal luas.”
Kunjungan akademisi internasional ini menjadi momentum penting bagi Desa Lembanna untuk terus meningkatkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pasar.
Sinergi antara pendampingan sosial YBM PLN UIP Sulawesi, inovasi produk lokal, dan dukungan masyarakat menciptakan model pemberdayaan yang inspiratif dan berkelanjutan.
Narahubung:
M. Syukur L
Manager Perizinan dan Komunikasi
PLN UIP Sulawesi
082343191482
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Rombongan-dosen-serta-mahasiswa-dari-Singapore-Polytechnic.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.