Kasus HIV Gorontalo

Kasus HIV di Gorontalo Didominasi Remaja, Risiko Tertinggi Berasal dari Hubungan Sesama Jenis

Data Pemerintah Provinsi Gorontalo mencatat hingga November 2025, jumlah pengidap HIV mencapai 1.363 orang

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
Freepik
KASUS HIV -- Ilustrasi HIV. Wagub Gorontalo Idah Syahidah mengungkap kasus HIV di Gorontalo. 

Ringkasan Berita:
  • Hingga November 2025, terdapat 1.363 kasus HIV di Gorontalo
  • Dari total kasus, 591 di antaranya berasal dari hubungan seksual sesama jenis
  • Wakil Gubernur Idah Syahidah menekankan pentingnya peran keluarga, lingkungan, dan validasi data kesehatan

 

TRIBUNGORONTALO.COM – Kasus HIV di Gorontalo kini didominasi oleh kalangan remaja. 

Data Pemerintah Provinsi Gorontalo mencatat hingga November 2025, jumlah pengidap HIV mencapai 1.363 orang, dengan 412 di antaranya berusia 15–24 tahun.  

Lebih mencengangkan, risiko tertinggi berasal dari hubungan seksual sesama jenis yang tercatat sebanyak 591 kasus. 

Angka ini sudah lebih tinggi dibandingkan total kasus sepanjang 2024, dengan peningkatan 106 kasus hanya dalam kurun waktu 11 bulan.  

Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah, menekankan pentingnya penanganan dan pencegahan HIV/AIDS di kalangan remaja. Ia menilai penularan penyakit ini membutuhkan kontribusi semua pihak, terutama orang tua dan lingkungan sekitar.  

“Penyimpangan seksual, seks bebas, hingga pelecehan seksual yang bahkan melibatkan anak-anak di bawah umur, menjadi penyumbang terbesar kasus HIV,” kata Idah saat membuka kegiatan Validasi Data Penemuan Kasus dan Pengobatan HIV-AIDS serta Penelusuran ODIV Hilang Semester II Tingkat Provinsi Gorontalo di Hotel Fox, Kamis (20/11/2025).  

Idah meminta keluarga dan masyarakat memberi perhatian khusus terhadap perilaku remaja.  

“Tolong ini jadi atensi semua pihak, khususnya keluarga dan lingkungan sekitar,” pintanya.  

Pentingnya Validasi Data  

Pada tataran fasilitas kesehatan, baik klinik, puskesmas, maupun rumah sakit, Idah menekankan perlunya validasi data yang diikuti langkah penanganan berkelanjutan.  

Instansi terkait seperti Dinas PPPA dan Dinas Kesehatan diminta meningkatkan layanan serta memperkuat edukasi kepada masyarakat, khususnya anak dan remaja.  

“Sering kali ada kasus yang tidak terlaporkan sehingga jumlah sebenarnya sulit terdeteksi. Karena itu, validasi data sangat penting agar kita mengetahui seberapa luas penyebarannya dan dapat segera melakukan pengobatan,” jelasnya.  
  
Idah berharap masalah HIV/AIDS menjadi perhatian serius semua pihak. Ia menekankan bahwa perilaku seksual menyimpang, khususnya sesama jenis, harus dicegah sejak lingkup keluarga.  

“Jika ada anak yang berperilaku menyimpang harus ditegur dan dicegah sedini mungkin,” tegasnya.  

Cara Penularan HIV dan Pencegahan

Melansir laman resmi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), terdapat banyak celah penularan HIV yang perlu diwaspadai, antara lain: 

Seks anal 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved