Bicara Data Gorontalo
22 Ribu Warga Gorontalo Masih Nganggur, Banyak Lulusan Baru Belum Dapat Kerja
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo merilis hasil survei ketenagakerjaan terbaru per Agustus 2025.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo merilis hasil survei ketenagakerjaan terbaru per Agustus 2025.
Dari data itu, jumlah pengangguran di Gorontalo tercatat sekitar 22,4 ribu orang atau setara 3,42 persen dari total angkatan kerja.
Angka ini sedikit naik dibanding Februari 2025 di angka 3,18 persen dan Agustus 2024 pada 3,13 persen.
Meski begitu, BPS menilai pasar kerja Gorontalo masih tergolong stabil, karena kenaikannya tidak sebesar rata-rata nasional yang mencapai 4,82 persen.
Baca juga: Update Kasus Kematian Jeksen Mapala Gorontalo Diungkap Polres Bone Bolango
Plt Kepala BPS Provinsi Gorontalo Dwi Alwi Astuti menjelaskan, kenaikan pengangguran lebih disebabkan oleh masuknya angkatan kerja baru yang belum terserap, terutama lulusan SMA dan SMK yang masih mencari pekerjaan.
“Pergerakan pasar kerja tahun ini cukup dinamis, terutama karena ada tambahan pencari kerja baru,” ujar Dwi dalam rilis resmi di Kantor BPS Gorontalo, Rabu (5/11/2025).
Kota Lebih Banyak Penganggur, Desa Masih Terselamatkan Pertanian
BPS mencatat, pengangguran di wilayah perkotaan lebih tinggi dibanding pedesaan. Di kota tercatat 4,16 persen, sedangkan di desa hanya 2,70 persen.
Kondisi ini menunjukkan sektor pertanian di pedesaan masih menjadi penyangga utama tenaga kerja, sementara lapangan kerja di kota lebih bergantung pada sektor perdagangan dan jasa yang mudah terpengaruh kondisi ekonomi.
Dari sisi jenis kelamin, pengangguran perempuan (3,61 persen) sedikit lebih tinggi dibanding laki-laki (3,30 persen).
Menurut BPS, hal itu disebabkan dominasi perempuan di sektor informal yang belum sepenuhnya memiliki pekerjaan tetap.
“Penurunan aktivitas di sektor jasa dan perdagangan menjadi salah satu faktor utama meningkatnya pengangguran,” jelas Dwi.
Sinyal Positif: Pekerja Formal Bertambah
Meski angka pengangguran naik tipis, BPS menilai ada kabar baik: jumlah pekerja formal meningkat.
Baca juga: 2 Kecamatan di Bone Bolango Gorontalo Jadi Kampung Nelayan Merah Putih, Didukung Penuh Bupati
Proporsi pekerja formal kini mencapai 38,86 persen, naik dari 37,05 persen pada Februari 2025. Sebaliknya, pekerja informal turun menjadi 61,14 persen.
“Ini sinyal positif karena semakin banyak tenaga kerja yang memperoleh perlindungan dan pendapatan tetap,” kata Dwi.
Dari 633 ribu penduduk yang bekerja, mayoritas adalah buruh atau karyawan (36,35 persen), disusul pekerja mandiri (24,22 persen), dan pelaku usaha yang dibantu buruh tidak tetap (15,86 persen).
Menariknya, dalam setahun terakhir, jumlah pekerja mandiri berkurang, sementara yang bekerja dengan bantuan buruh justru bertambah. Pekerja keluarga tanpa upah juga menurun cukup signifikan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/81122_lagi-cari-karja-sup.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.