Mapala Gorontalo Meninggal

Update Kasus Kematian Jeksen Mapala Gorontalo Diungkap Polres Bone Bolango

Polres Bone Bolango membeberkan update perkembangan kasus meninggalnya seorang mahasiswa pecinta alam (mapala) Gorontalo pada 

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
KEMATIAN MAHASISWA--Kasi Humas Polres Bone Bolango, Iptu Djon Karel Nusi ditemui Tribun Gorontalo di ruang kerja, Rabu (5/11/2025). Sumber foto: TribunGorontalo.com/Jefri Potabuga. 

Ringkasan Berita:
  • Polisi masih menunggu hasil otopsi atas kematian Muhammad Jeksen, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo (UNG). 
  • Polres Bone Bolango, Gorontalo sudah melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam almarhum di Muna Sulawesi Tenggara
  •  Sudah 11 saksi yang dimintai keterangan, dan masih ada 16 saksi tambahan yang akan diperiksa pihak kepolisia

 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Polres Bone Bolango membeberkan update perkembangan kasus meninggalnya seorang mahasiswa pecinta alam (mapala) Gorontalo pada Rabu 05 November 2025.  

Muhamad Jeksen, seorang mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG), meninggal dunia pada hari Senin, 22 September 2025.

Ia meninggal usai tiga hari sebelumnya mengikuti prosesi pengaderan atau diksar Mapala BTN (Butaiyo Nusa) yang merupakan organisasi pecinta lingkungan level Fakultas Ilmu Sosial, UNG. 

Kasi Humas Polres Bone Bolango, Iptu Djon Karel Nusi, menyampaikan bahwa saat ini penyidik masih menunggu hasil otopsi dari tim Laboratorium Forensik (Labfor) Makassar.

Baca juga: GORONTALO TERPOPULER: Wilayah yang Mati Lampu hingga Pengemudi Bentor Dianiaya Debt Collector

Hasil itu akan menjadi dasar bagi kepolisian dalam melanjutkan penyidikan kasus tersebut.

“Proses penyidikan masih berlangsung dan kami masih menunggu hasil otopsi,” ujar Iptu Djon Karel Nusi, Rabu (5/11/2025).

Ia menjelaskan, hasil otopsi biasanya membutuhkan waktu antara satu minggu hingga satu bulan untuk selesai.

Sebelumnya, tim penyidik bersama tim forensik telah melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam almarhum pada 8 Oktober 2025 di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

“Proses ekshumasi berjalan dengan kondusif dan keluarga juga mendukung penuh sehingga semua berjalan lancar,” kata Djon.

Dalam proses tersebut, tim forensik mengambil delapan sampel organ tubuh almarhum untuk diperiksa lebih lanjut di Labfor Makassar.

Selain menunggu hasil Labfor, penyidik juga masih memeriksa sejumlah saksi. 

Hingga kini, sudah 11 saksi yang dimintai keterangan, dan masih ada 16 saksi tambahan yang akan diperiksa, termasuk peserta pengkaderan Mapala Butaiyo Nusa yang diikuti korban.

Baca juga: Ponsel Rp3 Jutaan Rasa Flagship? Intip Spesifikasi Lengkap Oppo A6 Pro yang Baru Dirilis!

“Setelah hasil Labfor keluar dan seluruh saksi diperiksa, Polres Bone Bolango akan melakukan gelar perkara untuk menentukan langkah hukum selanjutnya,” jelas Djon.

Ia memastikan, Polres Bone Bolango akan menangani kasus ini secara profesional dan transparan agar penyebab pasti kematian mahasiswa UNG tersebut dapat terungkap dengan jelas.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved