Info Cuaca Gorontalo
Bukan Fenomena El Nino, Ini Penyebab Peningkatan Curah Hujan di Gorontalo Menurut BMKG
Dimas Yudistira menjelaskan bahwa sejak 21 Oktober lalu, BMKG telah memantau potensi hujan yang cukup merata di wilayah Gorontalo.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
Ia juga mengingatkan akan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah yang rawan.
Baca juga: 2 Jam Penerapan Sistem Satu Arah di Jalan HB Jassin Gorontalo, Ini Temuan Dishub
“Potensi bencana bisa terjadi kapan saja, apalagi jika hujan turun terus-menerus. Masyarakat perlu waspada,” tambahnya.
Menurut Dimas, kondisi cuaca seperti ini diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan November 2025 dan berlanjut sampai Januari 2026.
“Puncak musim hujan kemungkinan baru akan terjadi setelah pertengahan November. Jadi, dalam dua pekan ke depan, situasi atmosfer masih cukup aktif,” ujarnya.
Ia berharap masyarakat rutin memantau informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, baik media sosial maupun aplikasi daring, agar dapat mengambil langkah antisipasi lebih cepat.
Apalagi saat ini hujan terus mengguyur Provinsi Gorontalo. Berdasarkan informasi yang diterima, wilayah Pohuwato baru-baru ini dilaporkan mengalami genangan banjir.
“Cuaca di Gorontalo sangat dinamis. Informasi terbaru dari BMKG bisa membantu masyarakat lebih siap menghadapi kondisi ekstrem,” pungkas Dimas Yudistira.
Terkait cuaca panas yang sempat melanda Gorontalo beberapa waktu lalu, Dimas menegaskan bahwa hal tersebut bukan berarti wilayah ini telah memasuki musim kemarau.
BMKG masih menghitung tiga dasarian berturut-turut sebagai syarat penetapan musim hujan, dan analisis saat ini menunjukkan bahwa Gorontalo masih berada dalam periode musim hujan.
(TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Potret-petugas-BMKG-saat-melihat-peta-cuaca.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.