Podcast Tribun Gorontalo

Podcast Eksklusif: Luthfie Latief Ungkap Wajah Damkar Gorontalo dari Dekat

Dalam episode terbaru Tribun Gorontalo Podcast, Kepala Seksi Pemadam dan Penyelamatan Kebakaran Kota Gorontalo, Muh Luthfie Latief,

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
TRIBUNPODCAST - Cerita Petugas Damkar Jinakan Api di Gorontalo 

Hingga saat ini, Dinas Pemadam dan Penyelamatan Kebakaran Kota Gorontalo memiliki tiga unit mobil pompa aktif dengan kapasitas masing-masing 6 ton, 4 ton, dan 3 ton.

Sementara satu unit mobil suplai sudah tidak beroperasi karena rusak dan sulit diperbaiki akibat usia kendaraan yang sudah tua.

“Yang paling muda pengadaan 2014. Dua unit lainnya dari tahun 2005, jadi rata-rata sudah berumur di atas sepuluh tahun,” tutur Luthfie.

Beberapa kali, mobil damkar mengalami kendala teknis di lapangan.

Namun, kata Luthfie, para pengemudi Damkar memiliki kemampuan perbaikan dasar sehingga kendaraan dapat segera difungsikan kembali.

“Driver damkar beda dengan sopir biasa. Mereka wajib tahu cara merawat dan memperbaiki kendaraannya. Kadang saat kebakaran tiba-tiba mogok, langsung diperbaiki di lokasi,” jelasnya.

Kondisi fasilitas kantor pun masih terbatas. Hingga kini, Damkar Kota Gorontalo belum memiliki tempat parkir permanen untuk armadanya.

Rencana pembangunan lahan parkir sempat dibahas bersama Dinas PUPR, namun terkendala status hak guna bangunan di area yang direncanakan.

Selain armada, alat penyelamatan non-kebakaran seperti peralatan evakuasi hewan berbahaya, kendaraan rescue, dan perlengkapan keselamatan lainnya juga masih minim.

“Masker, sepatu, fire jacket sebagian besar sudah rusak. Ini bisa menghambat petugas di lapangan,” katanya menambahkan.

Menutup perbincangan dalam Tribun Gorontalo Podcast, Luthfie menyampaikan harapan agar pemerintah daerah terus memperkuat dukungan terhadap Damkar, baik dari sisi pengadaan armada baru, peralatan keselamatan, maupun peningkatan SDM.

“Kami berharap layanan pemadam di Kota Gorontalo makin kuat dan cepat, agar masyarakat merasa aman dan terlindungi,” ujarnya.

Podcast berdurasi hampir satu jam itu diakhiri dengan penegasan bahwa profesi pemadam kebakaran bukan hanya pekerjaan teknis, melainkan tugas kemanusiaan yang penuh dedikasi dan risiko tinggi.

“Damkar bukan hanya soal memadamkan api, tapi menyelamatkan hidup manusia,” tutup Luthfie dalam perbincangan sore itu.  (*)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved