Menbud Fadli Zon Puji Edukator Museum Purbakala Gorontalo, Kagum Pengetahuan Sejarah Merry Arsyad

TRIBUNGORONTALO.COM – Kunjungan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, ke UPTD Museum Purbakala Gorontalo, tak hanya fokus pada koleksi dan penataan museum. Tetapi juga meninggalkan kesan mendalam pada sosok edukator yang mendampinginya berkeliling, Merry Arsyad.

Sejak memasuki ruang utama museum, Fadli terlihat antusias mendengarkan setiap penjelasan yang disampaikan Merry.

Dengan penguasaan materi yang detail dan data yang lengkap, Merry mampu menjawab seluruh pertanyaan mendalam Fadli mengenai benda-benda bersejarah yang dipamerkan.

“Saya suka dengan penjelasan dan penguasaannya,” puji Fadli Zon.

Pujian langsung dari Menteri Kebudayaan itu membuat Merry sempat tersipu malu. Namun, di balik rasa gugupnya, ia tetap menunjukkan profesionalisme dan penguasaan penuh terhadap sejarah serta koleksi museum.

Usai kegiatan, Merry mengaku masih merasa deg-degan karena tak menyangka mendapat apresiasi langsung dari seorang menteri.

“Alhamdulillah semua pertanyaan bisa dijawab, karena yang ditanyakan juga itu yang sering kita jelaskan tiap hari,” ujarnya.

Menurut Merry, salah satu bagian yang paling banyak menarik perhatian Fadli adalah koleksi arkeologi, terutama replika tengkorak Manusia Oluhuta. Tengkorak ini diyakini sebagai homo sapiens purba dari wilayah Gorontalo.

Ia menambahkan, dari cara Fadli bertanya dan menanggapi penjelasan, terlihat jelas bahwa Menteri Kebudayaan itu sangat memahami bidang arkeologi.

Selain bagian arkeologi, Fadli Zon juga menunjukkan ketertarikan besar terhadap koleksi pakaian adat Gorontalo.

Baca juga: Daftar Agenda Menbud di Gorontalo, Fadli Zon Bakal Hadiri Festival Suku Bajau

Merry menyebutkan, Fadli menghabiskan waktu cukup lama di area tersebut, memperhatikan dengan saksama setiap detail busana tradisional yang dipamerkan.

“Selanjutnya pakaian. Lumayan lama beliau di pakaian adat Gorontalo,” pungkas Merry.

Kunjungan Fadli Zon ke Museum Purbakala Gorontalo sebelumnya juga diwarnai kekaguman terhadap koleksi yang lengkap dan penataan yang menarik.

Ia bahkan sempat memberikan masukan agar pihak museum menghadirkan sentuhan teknologi digital, seperti Virtual Reality (VR), untuk membuat sejarah Gorontalo lebih hidup dan interaktif.

“Kalau menurut saya koleksinya sudah bagus, tinggal bagaimana memberi sentuhan teknologi digital seperti teknologi VR (Virtual Reality). Misalnya melihat Danau Limboto dari atas ke bawah menggunakan VR,” ujar Fadli.

Kekaguman dan apresiasi dari Menteri Kebudayaan ini menjadi motivasi tersendiri bagi para pengelola museum. Selain menjadi bukti pengakuan atas kekayaan sejarah Gorontalo, kunjungan ini juga menggarisbawahi pentingnya peran edukator seperti Merry Arsyad dalam menjaga dan menghidupkan warisan budaya bangsa.

(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)