SAKSI KATA GORONTALO
SAKSI KATA: Pengakuan Mengejutkan Ketua DPD IMM saat Demo Kota Gorontalo Ricuh
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Muhammad Arif Hidayatullah Bina, Ketua DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Gorontalo
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
“Setelah lemparan itu terjadi, muncul Water Canon yang disemprotkan pihak kepolisian, dan diminta membubarkan diri, setelah itu saya tidak tau lagi, saya sudah mundur,” jelas Arif.
Arif membantah adanya kesepakatan untuk melakukan pembakaran maupun pengrusakan dalam konsolidasi aksi.
Menurutnya, kesepakatan lintas organisasi jelas, bahwa aksi harus damai dan tidak anarkis.
“Tidak perlu mencari perhatian dengan cara bakar pos polisi, merusak fasilitas umum,” tegasnya.
Arif menyebut penangkapan ini justru menjadi pengalaman berharga.
Ia mengaku tidak trauma, bahkan akan melakukan evaluasi agar gerakan mahasiswa tetap terjaga.
Bagi Arif, turun ke jalan tetap menjadi cara paling efektif menyuarakan aspirasi rakyat.
Ia menilai, gelombang aksi mahasiswa di berbagai daerah membuktikan bahwa masyarakat masih menjadi penyeimbang terhadap jalannya negara.
“Gelombang aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah termasuk di Gorontalo membuktikan bahwa aparat negara tidak bekerja sendirian, melainkan ada kontrol masyarakat,” tandasnya.
Kericuhan di Simpang Lima Telaga menjadi puncak dari rangkaian gerakan mahasiswa di Gorontalo.
Sehari sebelumnya, Minggu (31/8/2025), sejumlah organisasi lintas agama dan ideologi yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Plus telah menggelar konsolidasi akbar.
Pertemuan itu menyatukan langkah serta merumuskan isu yang akan dibawa ke jalan.
Aksi kemudian berlangsung pada Senin siang di depan kantor DPRD Kota Gorontalo sebelum massa bergerak ke Simpang Lima.
Awalnya orasi berlangsung damai, namun menjelang malam ketegangan meningkat.
Aparat kepolisian mengerahkan water canon untuk membubarkan kerumunan, sementara sebagian massa merespons dengan pelemparan batu.Kejar-kejaran tak terhindarkan, dan 11 mahasiswa, termasuk Arif, akhirnya diamankan aparat untuk diperiksa di Mapolda Gorontalo.
Mereka baru dipulangkan keesokan harinya setelah menandatangani surat pernyataan. (*/Jian)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.