SAKSI KATA GORONTALO

SAKSI KATA: Pengakuan Mengejutkan Ketua DPD IMM saat Demo Kota Gorontalo Ricuh

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Muhammad Arif Hidayatullah Bina, Ketua DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Gorontalo

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
SAKSI KATA -- Muhammad Arif Hidayatullah Bina (kiri) dan Andi Taufik (kanan) saat Podcast Segmen Saksi Kata di Studio TribunGorontalo.com, Senin (8/9/2025). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Muhammad Arif Hidayatullah Bina, Ketua DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Gorontalo, akhirnya buka suara soal kronologi demonstrasi di Simpang Lima Telaga, Senin (1/9/2025) lalu.

Arif menjadi salah satu dari 11 mahasiswa yang diamankan aparat kepolisian saat kericuhan pecah. 

Kesaksian itu ia sampaikan dalam program Saksi Kata di Studio TribunGorontalo.com, bersama Content Manager Aldi Ponge dan narasumber lainnya, Andi Taufik, Senin (8/9/2025).

Menurut Arif, aksi awalnya berjalan kondusif. Ia sendiri tidak mengalami kontak fisik dengan aparat selama orasi berlangsung. 

Namun situasi berubah ketika proses penangkapan dilakukan.

“Saat penangkapan, ada beberapa pukulan yang masuk ke anggota tubuh saya,” ujar Arif.

Ia menegaskan dirinya ditangkap bukan di lokasi utama aksi, melainkan beberapa ratus meter ke arah timur Jalan Prof. John Ario Katili.

“Saat saya keluar ke jalan, tiba-tiba dilakukan penangkapan, seingat saya dua orang anggota Polri,” ungkapnya.

Dalam proses itu, Arif mengaku mendapat satu kali pukulan ringan. 

Setelah dibawa ke Mapolda Gorontalo, ia tidak lagi mendapat perlakuan kasar.

Arif menegaskan, sejak awal ia menyadari adanya potensi kericuhan. 

Karena itu, menjelang sore ia sempat menginstruksikan massa IMM untuk mundur agar tidak terprovokasi.

“Ada kemungkinan aksi ini akan dibuat kacau oleh sekelompok orang. Sekelompok orang itu siapa? saya sendiri tidak tau,” katanya.


Namun, kondisi di lapangan tak sepenuhnya terkendali. 

Ia melihat langsung insiden pembakaran water barrier serta pelemparan ke arah aparat kepolisian di sisi utara Jembatan Telaga bagian pos polisi. 

“Setelah lemparan itu terjadi, muncul Water Canon yang disemprotkan pihak kepolisian, dan diminta membubarkan diri, setelah itu saya tidak tau lagi, saya sudah mundur,” jelas Arif.

Arif membantah adanya kesepakatan untuk melakukan pembakaran maupun pengrusakan dalam konsolidasi aksi. 

Menurutnya, kesepakatan lintas organisasi jelas, bahwa aksi harus damai dan tidak anarkis.

“Tidak perlu mencari perhatian dengan cara bakar pos polisi, merusak fasilitas umum,” tegasnya.


Arif menyebut penangkapan ini justru menjadi pengalaman berharga. 

Ia mengaku tidak trauma, bahkan akan melakukan evaluasi agar gerakan mahasiswa tetap terjaga.

Bagi Arif, turun ke jalan tetap menjadi cara paling efektif menyuarakan aspirasi rakyat. 

Ia menilai, gelombang aksi mahasiswa di berbagai daerah membuktikan bahwa masyarakat masih menjadi penyeimbang terhadap jalannya negara.

“Gelombang aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah termasuk di Gorontalo membuktikan bahwa aparat negara tidak bekerja sendirian, melainkan ada kontrol masyarakat,” tandasnya.

Kericuhan di Simpang Lima Telaga menjadi puncak dari rangkaian gerakan mahasiswa di Gorontalo. 

Sehari sebelumnya, Minggu (31/8/2025), sejumlah organisasi lintas agama dan ideologi yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Plus telah menggelar konsolidasi akbar.

Pertemuan itu menyatukan langkah serta merumuskan isu yang akan dibawa ke jalan.

Aksi kemudian berlangsung pada Senin siang di depan kantor DPRD Kota Gorontalo sebelum massa bergerak ke Simpang Lima. 

Awalnya orasi berlangsung damai, namun menjelang malam ketegangan meningkat. 

Aparat kepolisian mengerahkan water canon untuk membubarkan kerumunan, sementara sebagian massa merespons dengan pelemparan batu.Kejar-kejaran tak terhindarkan, dan 11 mahasiswa, termasuk Arif, akhirnya diamankan aparat untuk diperiksa di Mapolda Gorontalo. 


Mereka baru dipulangkan keesokan harinya setelah menandatangani surat pernyataan. (*/Jian) 

Tags
SaksiKata
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved