Demo Mahasiswa Gorontalo

Nama-nama Mahasiswa yang Diamankan Polda Gorontalo Pasca Ricuh di Simpang Lima

Polda Gorontalo mengamankan sejumlah mahasiswa usai aksi unjuk rasa di simpang lima Kota Gorontalo berakhir ricuh Senin sore (01/9/2025). 

|
Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
PUKUL MUNDUR --- Personel Brimob Gorontalo kembali usai memukul mundur mahasiswa dari titik aksi di Simpang Lima Kota Gorontalo. FOTO: Wawan Akuba 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Polda Gorontalo mengamankan sejumlah mahasiswa usai aksi unjuk rasa di simpang lima Kota Gorontalo berakhir ricuh Senin sore (01/9/2025). 

Sejumlah nama mahasiswa dari berbagai kampus tercatat diamankan.

Meski begitu, dari 14 mahasiswa yang tercatat diamankan, sesuai informasi, sudah dibebeskan. 

Karena itu, tersisa 11 mahasiswa yang informasinya masih berada di Polda Gorontalo

Sebelas mahasiswa yang diamankan ini setelah kondisi unjuk rasa berujung ricuh dengan gas air mata ditembakan polisi ke arah massa. 

Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Desmont Harjendro, membenarkan bahwa pihaknya mengamankan sejumlah mahasiswa.

“Betul ada yang diamankan,” ujar Desmont saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, Senin malam (1/9/2025). 

Berdasarkan data yang diterima, berikut daftar mahasiswa yang diamankan:

1. Sadiq Olri, mahasiswa UNG

2. Jefrianto Rahim, mahasiswa UNG

3. Moh. Fais Pontoh, mahasiswa UNG

4.Moh. Umar, mahasiswa UNG

5. Raihan Liputo, mahasiswa UNG

6. Moh. Fajri, mahasiswa UNG

7. Zulfebriadi Hariji, Muhammadiyah Gorontalo

8. Muhamad Arif Hidayatullah Bina, Muhammadiyah Gorontalo

9. Fikran Pango, Muhammadiyah Gorontalo

10. Andi Taufik, IAIN Gorontalo

11. Mohammad Fachry Botutihe, Mahasiswa UNG

Aksi Mahasiswa Meluas ke Simpang Lima

Sebelumnya, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung Plus Gorontalo tiba di titik konsentrasi utama yakni Simpang Lima Telaga setelah sebelumnya menggelar orasi di depan kantor DPRD Kota Gorontalo.

Para mahasiswa ini mengidentifikasi diri sebagai Aliansi Merah Putih. Sejak siang, massa bergerak meninggalkan kantor DPRD Kota menuju lokasi tujuan. 

Sesampainya di Simpang Lima, massa aksi langsung menduduki ruas jalan utama. Poros Jalan John Ario Katili yang merupakan jalur vital transportasi antarwilayah dengan lima jalur berbeda lumpuh total.

Kendaraan yang biasanya padat melintas terpaksa berhenti karena jalanan dikuasai mahasiswa.

Meski jumlah massa semakin banyak, suasana sempat terpantau kondusif.

Mahasiswa fokus berorasi dengan pengeras suara, bergantian menyampaikan tuntutan.

Sorak-sorai dan yel-yel perlawanan menggema, bahkan di tengah panas terik siang hari.

Tercatat 36 organisasi mahasiswa bergabung dalam aksi ini.

Mereka menegaskan, blokade jalan adalah simbol kekecewaan terhadap DPR RI dan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.

Situasi berubah tegang saat massa menolak membubarkan diri. Kericuhan pecah ketika terjadi aksi lempar batu dan pembakaran ban.

Aparat kepolisian yang sebelumnya hanya berjaga untuk mengatur arus lalu lintas, akhirnya bergerak melakukan penghalauan.

Dari insiden itu, 11 mahasiswa kemudian diamankan polisi. Namun status hukum mereka masih menunggu hasil pemeriksaan, apakah akan ditetapkan sebagai tersangka atau sekadar menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

Hingga malam, suasana di Simpang Lima Telaga mulai kondusif, meski ruas jalan utama masih dipenuhi sisa ban terbakar dan puing-puing aksi.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved