Gempa Bumi

Jarang Terjadi, Gempa Bumi Terjadi di Pulau Kalimantan, BMKG Catat Getarannya

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 2,6 mengguncang wilayah Borneo pada Sabtu, 15 November 2025 pukul 12:41 Wita.

Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
GEMPA BUMI -- Potret perbedaan wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Wilayah ini cenderung bersih dari titk-titik gempa. 

Ringkasan Berita:
  • Episentrum berada di koordinat 1.74° LU dan 117.40° BT
  • Peristiwa ini menjadi sorotan karena gempa jarang terjadi di Kalimantan.
  • Kalimantan dikenal relatif aman dibanding Sumatra, Jawa, atau Sulawesi

 

TRIBUNGORONTALO.COM – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 2,6 mengguncang wilayah Borneo pada Sabtu, 15 November 2025 pukul 12:41 Wita.

Episentrum berada di koordinat 1.74° LU dan 117.40° BT dengan kedalaman 10 km. Meski tergolong kecil dan tidak menimbulkan kerusakan, peristiwa ini menjadi sorotan karena gempa jarang terjadi di Kalimantan.

Kalimantan dikenal relatif aman dibanding Sumatra, Jawa, atau Sulawesi karena tidak berada langsung di jalur zona subduksi megathrust.

Baca juga: Muncul Keluhan BBM Subsidi di Gorontalo, Gubernur Gusnar Ismail Bentuk Tim Kecil Awasi SPBU

Namun, menurut catatan BMKG, pulau ini tetap memiliki potensi gempa akibat patahan lokal dan pergerakan blok mikro-kontinental.

Tarakan di Kalimantan Utara bahkan disebut sebagai daerah paling rawan gempa di pulau ini.

Fenomena kali ini menunjukkan bahwa aktivitas seismik tetap mungkin terjadi meski jarang.

Baca juga: Sudah 30 Negara Lolos ke Piala Dunia 2026, Sisa 18 Slot Masih Diperebutkan Hingga Akhir

Gempa dengan magnitudo kecil seperti 2,6 biasanya tidak menimbulkan kerusakan. Namun, karena kedalamannya hanya 10 km (dangkal), getaran berpotensi terasa di sekitar episentrum.

Dampak gempa dangkal lebih mudah dirasakan masyarakat meski skalanya ringan.

Imbauan BMKG & Tips Hadapi Gempa

BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan memahami langkah mitigasi:

Sebelum gempa: kenali jalur evakuasi, siapkan tas darurat, dan pastikan struktur rumah aman.

Saat gempa: jangan panik, berlindung di bawah meja atau struktur kuat, jauhi kaca dan benda berat.

Setelah gempa: segera keluar ke area terbuka, hindari bangunan rusak, dan pantau informasi resmi BMKG.

Meski jarang terjadi, gempa di Borneo adalah pengingat bahwa kesiapsiagaan tetap penting.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak panik, dan selalu memantau informasi resmi dari BMKG agar terhindar dari hoaks dan bisa mengambil langkah tepat.

 (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved