Berita Nasional

Presiden Prabowo Beresiko Terjerat Korupsi Imbas Utang Kereta Cepat Woosh Rp116 Triliun

Prabowo siap tanggung utang Whoosh Rp116 triliun, tapi pakar antikorupsi ingatkan risiko hukum serius jika pakai APBN membayar utang tersebut.

KCIC
KERETA CEPAT WHOOSH - Prabowo siap tanggung utang Whoosh Rp116 T, tapi pakar antikorupsi ingatkan risiko hukum serius jika pakai APBN. 

Wacana pembayaran utang Whoosh menggunakan APBN sempat disampaikan  Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria.

Kereta cepat Woosh adalah sistem kereta api yang berkecepatan tinggi sehingga bisa mempercepat waktu perjalanan.

Kereta cepat ini menjadi alat transportasi pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang menghubungkan antara Jakarta dan Bandung.

Namun, meskipun kendaraan ini menjadi langkah besar yang membawa indonesia menuju modernisasi tapi Woosh menghadapi tantangan finansial.

Sehingga Indonesia terpaksa meminjam sekitar Rp116 triliun ke China Development Bank untuk mendirikan proyek ini.

Setalah terbangun, jumlah penumpang harian yang ditargetkan awal 50-75 ribu penumpang, tapi dalam realitanya hanya berkisar 16-21 ribu penumpang saja.

Hal itu mengakibatkan PT Kerta Api Indonesia (KAI) yang merupakan operator utamanya mengalami kerugian yang signifikan.

Pada tahun 2024 total kerugian yang dialami PT KAI mencapai Rp2,24 triliun dan di tahun 2025 merosot menjadi Rp1,25 trilian.

Sehingga untuk menutupi kerugian dan membayar utang yang disebabkan kereta cepat woosh ini diminta ke menteri Keuangan Purbaya.

Namun, Purbaya menolak wacana tersebut. Menurutnya, utang Whoosh yang merupakan proyek business to business (B2B) BUMN menjadi tanggung jawab Danantara sebagai holding BUMN.

Terlebih, Danantara sudah mulai mengelola dividen BUMN yang mencapai sekitar Rp 90 triliun per tahun.

"Kan KCIC di bawah Danantara ya, kalau di bawah Danantara kan mereka sudah punya manajemen sendiri, punya dividen sendiri yang rata-rata setahun bisa dapat Rp 80 triliun atau lebih. Harusnya mereka manage (utang KCJB) dari situ. Jangan kita lagi," ujar Purbaya, dikutip Kompas.com pada Rabu (29/10/2025).

Prabowo Tanggung Jawab

Tak mengikuti langkah Purbaya yang menolak sama sekali pemerintah campur tangan utang Whoosh, Presiden Prabowo menegaskan bahwa dirinya akan bertanggung jawab penuh.

Ia menegaskan bahwa pemerintah telah mempelajari seluruh aspek proyek kereta cepar tersebut.

“Nggak usah khawatir apa itu ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah. Saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya,” kata Prabowo saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved