Berita Nasional Terkini

Dari KAI ke Kabinet? Ignasius Jonan Dipanggil Presiden Prabowo, Publik Tunggu Pengumuman

Ignasius Jonan dipanggil Prabowo Subianto, spekulasi soal posisi strategis di kabinet mendatang muncul di publik.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
JONAN KE ISTANA – Foto dokumen mantan Dirut KAI Ignasius Jonan berjalan memasuki Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/11/2025). Jonan memenuhi undangan Sekretaris Kabinet tanpa mengetahui agenda pasti pertemuan dengan Presiden Prabowo. 

KAI sebagai salah satu pemegang saham utama, bersama tiga BUMN lainnya, menanggung kerugian sesuai porsi saham di PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PT PSBI).

Laporan keuangan per 30 Juni 2025 (unaudited) mencatat PT PSBI merugi hingga Rp 4,195 triliun sepanjang 2024, atau sekitar Rp 11,493 miliar per hari.

Hingga semester I-2025, kerugian telah mencapai Rp 1,625 triliun.

Proyek ini sejak awal memang kontroversial. Jonan menjadi salah satu tokoh yang menentang pembangunan KCJB saat menjabat Dirut KAI.

Sikap tegasnya berlanjut saat ia menjadi Menteri Perhubungan periode pertama Presiden Joko Widodo, di mana Jonan menegaskan dana APBN tidak boleh digunakan membiayai proyek kereta cepat dan menolak memberikan izin trase karena masalah konsesi.

Jonan menegaskan, keputusan tersebut didasarkan pada Perpres Nomor 107 Tahun 2015 dan UU Nomor 23 Tahun 2007. Konsesi KCJB yang awalnya diminta KCIC selama 50 tahun akhirnya ditetapkan menjadi 80 tahun.

Siap Masuk Kabinet?

Jonan, juga membantah ada tawaran masuk kabinet, meski begitu jika diminta mengabdi ia siap.

“Ya kalau sebagai warga negara kalau diminta untuk bekerja untuk negara ya mestinya siap kalau mampu kalau mampu kalau saya mampu, siap itu saja tapi tadi enggak tahu tergantung yang ngasih tugas,” kata Jonan.

Sosok Ignasius Jonan Pengubah Wajah Perkeretaapian Indonesia

Nama Ignasius Jonan lekat dengan perubahan layanan kereta api di Indonesia

Saat menjabat Dirut PT KAI (2009–2014), seperti dilansir Kompas.com, Jonan berhasil mengubah layanan kereta api yang sebelumnya kumuh, semrawut, dan tidak manusiawi, menjadi lebih bersih, tertib, dan terpelihara.

Menariknya, Jonan tidak memiliki latar belakang transportasi.

Sebelumnya, ia meniti karier sebagai direktur di bank swasta dan BUMN sektor jasa keuangan.

Kepiawaiannya dalam manajemen membuat Menteri BUMN 2009, Sofyan Djalil, memanggilnya untuk merombak layanan kereta api.

Jonan mengaku awalnya hampir menyerah setelah tiga bulan menjabat, karena menghadapi kondisi stasiun yang kacau.

Dukungan Sofyan Djalil membuatnya terus berinovasi dan berhasil membangun kereta api yang lebih modern.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved